Karakteristik Fruit Leather Melon Golden Langkawi dengan Perbedaan Konsentrasi Pektin dan Serbuk Daun Stevia
Abstract
Melon golden langkawi (Cucumis melo var. golden langkawi) merupakan
buah lokal hasil persilangan antara timun dan melon, namun jenis ini mudah rusak
dan tidak tahan lama. Alternatif untuk mengatasi hal tersebut dengan mengolah
melon golden langkawi menjadi fruit leather. Metode yang digunakan dalam
pembuatan fruit leather yaitu penghancuran buah menjadi puree dan dikeringkan
menjadi lembaran tipis. Penambahan pektin sebagai bahan pengikat dan daun stevia
sebagai peningkat rasa manis serta asam sitrat sebagai peningkat rasa asam dalam
pembuatan fruit leather. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh variasi konsentrasi pektin dan serbuk daun stevia terhadap karakteristik
fisik, kimia, dan sensori fruit leather melon golden langkawi serta dapat disukai
oleh panelis. Penelitian ini terdiri dari pembuatan puree melon golden langkawi,
pembuatan fruit leather melon golden langkawi, dan pengujian karakteristik fruit
leather melon golden langkawi. Konsentrasi pektin dan serbuk daun stevia yang
digunakan pada penelitian ini yaitu 0,5%; 1%; 1,5%. Parameter penelitian
kecerahan, tekstur, daya tarik, kadar air, kadar serat kasar, dan sensoris. Analisis
data fisik dan kimia menggunakan ANOVA (α ≤ 5%) dan DMRT, sedangkan data
sensoris dianalisis menggunakan Chi Square (α ≤ 5%). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa fruit leather melon golden langkawi menghasilkan kecerahan
37,31-38,13, tekstur 279.00-285.80 g/ 2 mm, daya tarik 0,0076-0,0083 Kpa, kadar
air 29,87%-32.83%, dan kadar serat kasar 1,45%-1.76%. Adapun sensori warna,
aroma, tekstur, rasa, dan keseluruhan masing-masing 5,00; 5,07; 4,97; 4,33; 4,67.