Analisis Rantai Pasok untuk Pengembangan Agroindustri Arang Tempurung Kelapa di Kabupaten Jember
Abstract
Kabupaten Jember merupakan daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi besar pada sektor pertanian, salah satunya yaitu komoditas kelapa. Hampir seluruh bagian kelapa dapat dimanfaatkan khususnya pada bagian buah. Tempurung kelapa dapat diolah menjadi produk arang untuk meningkatkan nilai tambah limbah tempurung kelapa. Pembuatan arang tempurung kelapa dapat dilakukan secara sederhana yaitu dibakar dalam drum tertutup tanpa adanya oksigen. Pengembangan agroindustri arang tempurung kelapa di Kabupaten Jember memiliki prospek yang cukup baik kedepannya, karena ketersediaan bahan baku yang melimpah dan
permintaan yang terus meningkat. Namun, untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pengembangan agroindustri arang tempurung kelapa dibutuhkan pengelolaan rantai pasok. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh rekomendasi strategi yang efektif dan efisien pada pengembangan agroindustri arang tempurung kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Interpretive Structural Modeling (ISM) untuk menentukan pelaku rantai pasok yang paling dominan dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi pengembangan agroindustri. Berdasarkan hasil identifikasi, struktur rantai pasok agroindustri arang tempurung kelapa yaitu petani, pedagang tempurung kelapa, produsen arang, distributor, dan konsumen. Petani kelapa dan pedagang tempurung kelapa berperan sebagai pemasok bahan baku kepada produsen, untuk diolah menjadi arang dan menjualnya ke distributor dan konsumen. Pelaku paling dominan
pada rantai pasok adalah petani sebagai pihak yang menyediakan bahan baku pembuatan arang. Strategi pengembangan rantai pasok yang paling tepat untuk dikembangkan pada agroindustri arang tempurung kelapa yaitu pengembangan teknologi dan inovasi. Strategi ini diharapkan dapat menjamin bahan baku, meningkatkan efisiensi, dan menstabilkan harga produk arang tempurung kelapa dipasaran.