Karakteristik Fisik dan Organoleptik Donat dengan Substitusi Umbi Kimpul (Xanthosoma sagittifolium)
Abstract
Jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit Diabetes Melitus di
Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Salah satu faktor yang
menyebabkan meningkatnya penyakit Diabetes mellitus tersebut yaitu
ketergantungan masyarakat terhadap makanan berbahan dasar tepung terigu. Oleh
karena itu, perlu inovasi produk pangan olahan yang aman dikonsumsi penderita
Diabetes Mellitus. Umbi kimpul merupakan umbi yang memiliki nilai indeks
glikemik rendah. Sumber-sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah
diperlukan sebagai upaya pengendalian penyakit degeneratif seperti penyakit
Diabetes Mellitus karena dapat menekan peningkatan kadar gula darah
penderitanya. Selain itu, umbi kimpul juga mengandung saponin. Senyawa
saponin dapat menghambat penyerapan glukosa di usus halus dan menghambat
pengosongan lambung sehingga absorpsi makanan akan semakin lama, kadar
glukosa darah akan kembali normal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
perbedaan bahan baku dan komposisi terhadap karakteristik fisik dan penerimaan
konsumen donat.
Rancangan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Masing-masing perlakuan dilakukan
pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali dengan beberapa perbedaan konsentrasi
tepung terigu, dan umbi kimpul dalam bentuk tepung maupun tanak. Donat yang
dihasilkan dilakukan pengujian beberapa parameter, yaitu uji fisik meliputi warna,
tekstur dan daya kembang, dan uji organoleptik.
Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perbedaan rasio
penambahan umbi kimpul dan kondisi kimpul dalam bentuk tepung maupun tanak
berpengaruh terhadap tekstur, daya kembang dan organoleptik donat yang
dihasilkan. Donat dengan formulasi perlakuan terbaik berdasarkan uji efektivitas
adalah sampel P4 yaitu donat dengan perlakuan 70% tepung terigu dan 30% umbi kimpul tanak. Karakteristik fisik warna memperoleh nilai kecerahan 53,87; tekstur
yang tidak keras dengan nilai 97,8; dan daya kembang paling tinggi dengan nilai
4,83. Adapun karakteristik sensori memperoleh nilai kesukaan warna 3,52; aroma
4,04; rasa 4,12; tekstur 4,04; dan nilai kesukaan keseluruhan tertinggi yaitu 4,48.