Karakteristik Pengeringan Cabai Berdasarkan Perbedaan Varietas (Capscium frutescens dan Capscium annum) dan Daya Oven Microwave
Abstract
Cabai merupakan tanaman holtikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Cabai terdapat dua jenis yaitu cabai merah besar (Capsicum annuum) dan cabai rawit (Capsicum frutescens). Daya simpan cabai yang singkat dan penanganan pasca panen yang bersifat tradisional menjadi permasalahan tersendiri dalam pengembangan agribisnis cabai. Salah satu upaya untuk memperpanjang masa simpan pada cabai dengan melakukan pengeringan. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya penelitian terkait pengeringan cabai dengan metode pengeringan menggunakan microwave untuk mengetahui jenis varietas dan daya pengeringan terbaik untuk menghasilkan mutu cabai yang baik pula. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan kadar air dan warna cabai serta laju pengeringan cabai selama proses pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan waktu pengeringan tersingkat dengan daya terbesar yaitu 695 W. Pada daya tersebut nilai kadar air cabai merah besar dapat diturunkan dari 84,24%bb menjadi 0,171%bb dalam waktu 12-14 menit. Nilai kadar air cabai rawit dengan daya terbesar 695W dapat diturunkan dari 79,37%bb menjadi 0,018%bb. Nilai kadar air kesetimbangan dengan waktu tercepat yaitu pada daya 695 W pada cabai merah besar dengan nilai Me sebesar 0,77%bk dengan waktu yang dibutuhkan selama 12 menit dan pada cabai rawit nilai Me sebesar 0,43%bk dengan waktu 14 menit. Laju pengeringan pengeringan cabai merah besar dan cabai rawit tertinggi terjadi pada perlakuan daya 695W. Sifat warna cabai yang dihasilkan yaitu tingkat kecerahan (L) berkisar antara 11,77 sampai 24,89; tingkat kemerahan (a) berkisar antara 0,20 sampai 3,83; tingkat kekuningan (b) berkisar antara 0,83 sampai 2,40.