Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemuda untuk Bekerja pada Sektor Pertanian di Indonesia
Abstract
Sektor pertanian di Indonesia menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja
produktif paling banyak dari tahun ke tahun, walaupun pertumbuhannya cenderung
menurun. Adanya penurunan laju pertumbuhan tenaga kerja di bidang pertanian
diakibatkan oleh pergeseran preferensi kerja dan pandangan untung rugi bekerja di
pertanian bagi generasi muda, sehingga pertanian di Indonesia juga semakin di
dominasi oleh petani-petani berusia lebih dari 50 tahun. Hal ini dapat berarti adanya
penurunan partisipasi pemuda dalam budidaya di bidang pertanian. Oleh karena itu,
perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pemuda
bekerja pada sektor pertanian di Indonesia dan preferensi pemuda terhadap risiko
sebagai permasalahan pertanian.
Lokasi penelitian mencakup wilayah Indonesia dengan jumlah responden
terpilih dengan kriteria usia 15-30 tahun adalah 2.354 responden. Data berasal dari
data IFLS (Indonesia Family Live Survey) ke-5 yang rilis tahun 2015. Metode
analisis data yang digunakan adalah regresi logistik biner dan fungsi utilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas seperti usia,
jenis kelamin, tingkat pendapatan, luas lahan, pendidikan, kepemilikan lahan dan
komoditas usahatani (komoditas pangan, komoditas hortikultura dan komoditas
perkebunan) secara bersama-sama mempengaruhi keputusan pemuda bekerja pada
sektor pertanian di Indonesia. Semakin tinggi pendapatan maka keputusan untuk
usaha di bidang pertanian semakin tinggi. Selanjutnya, hasil analisis terkait
preferensi pemuda terhadap risiko sebagian besar adalah risk averse atau
menghindari risiko dengan persentase 61.5%. Kurva utilitas yang berbentuk
cekungan juga membuktikan bahwa preferensi pemuda adalah risk averse. Pemuda
yang menghindari risiko merupakan pemuda yang rasional sehingga mampu
meminimalisir kerugian, namun cenderung tidak berani mengambil risiko yang
besar meskipun akan mendapatkan keuntungan yang tinggi karena beranggapan keuntungan tinggi juga diimbangi kerugian yang besar juga. Hasil penelitian juga
menggaris bawahi bahwa pemuda yang bersifat menghindari risiko cenderung
memilih tanaman komoditas pangan yang memiliki risiko rendah, selanjutnya
hanya sebagian kecil petani yang memilih komoditas pertanian yang memiliki
risiko tinggi seperti komoditas hortikultura.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4236]