Show simple item record

dc.contributor.authorSANTOSO, Evita Angelina
dc.date.accessioned2024-10-14T04:30:58Z
dc.date.available2024-10-14T04:30:58Z
dc.date.issued2023-07-27
dc.identifier.nim161510601168en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124426
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 14 Oktober 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractSektor pertanian di Indonesia menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja produktif paling banyak dari tahun ke tahun, walaupun pertumbuhannya cenderung menurun. Adanya penurunan laju pertumbuhan tenaga kerja di bidang pertanian diakibatkan oleh pergeseran preferensi kerja dan pandangan untung rugi bekerja di pertanian bagi generasi muda, sehingga pertanian di Indonesia juga semakin di dominasi oleh petani-petani berusia lebih dari 50 tahun. Hal ini dapat berarti adanya penurunan partisipasi pemuda dalam budidaya di bidang pertanian. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pemuda bekerja pada sektor pertanian di Indonesia dan preferensi pemuda terhadap risiko sebagai permasalahan pertanian. Lokasi penelitian mencakup wilayah Indonesia dengan jumlah responden terpilih dengan kriteria usia 15-30 tahun adalah 2.354 responden. Data berasal dari data IFLS (Indonesia Family Live Survey) ke-5 yang rilis tahun 2015. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi logistik biner dan fungsi utilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, luas lahan, pendidikan, kepemilikan lahan dan komoditas usahatani (komoditas pangan, komoditas hortikultura dan komoditas perkebunan) secara bersama-sama mempengaruhi keputusan pemuda bekerja pada sektor pertanian di Indonesia. Semakin tinggi pendapatan maka keputusan untuk usaha di bidang pertanian semakin tinggi. Selanjutnya, hasil analisis terkait preferensi pemuda terhadap risiko sebagian besar adalah risk averse atau menghindari risiko dengan persentase 61.5%. Kurva utilitas yang berbentuk cekungan juga membuktikan bahwa preferensi pemuda adalah risk averse. Pemuda yang menghindari risiko merupakan pemuda yang rasional sehingga mampu meminimalisir kerugian, namun cenderung tidak berani mengambil risiko yang besar meskipun akan mendapatkan keuntungan yang tinggi karena beranggapan keuntungan tinggi juga diimbangi kerugian yang besar juga. Hasil penelitian juga menggaris bawahi bahwa pemuda yang bersifat menghindari risiko cenderung memilih tanaman komoditas pangan yang memiliki risiko rendah, selanjutnya hanya sebagian kecil petani yang memilih komoditas pertanian yang memiliki risiko tinggi seperti komoditas hortikultura.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing : M. Rondhi, S.P., M.P., Ph.Den_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKeputusan Pemudaen_US
dc.subjectSektor Pertanianen_US
dc.titleFaktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemuda untuk Bekerja pada Sektor Pertanian di Indonesiaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1M. Rondhi, S.P., M.P., Ph.D.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 10 Oktober 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record