Pengolahan Limbah Cair Industri Karet dengan Metode Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Teratai (Nymphaea sp.)
Abstract
Pohon karet (Hevea Brasiliensis) merupakan sumber utama bahan baku
yang dimanfaatkan getah nya untuk menjadi olahan karet setengah jadi atau produk
jadi. Industri karet proses pengolahannya menggunakan bahan-bahan kimia yang
berperan sebagai koagulan (pengendap) lateks dan jumlah air yang cukup besar
untuk proses penggilingan dan pencucian tangki-tangki tempat lateks. Proses
pengolahan tersebut menghasilkan limbah yang berbentuk cair. Jika limbah tersebut
dibuang kelingkungan tentu saja akan berdampak buruk yang akan mencemari
lingkungan karena berada diatas baku mutu air limbah.
Salah satu upaya pengolahan limbah cair yang dapat digunakan adalah
metode fitoremediasi menggunakan tanaman teratai (Nymphaea sp.). Tujuan
penelitian ini adalah (1) Mengetahui karakteristik limbah cair hasil pengolahan
karet lateks (2) Menghitung efektivitas pengolahan limbah cair karet lateks dengan
metode fitoremediasi menggunakan tanaman teratai dengan perlakuan
fitoremediasi tanpa agitasi/aerasi (F1), aerasi (F2), dan agitasi (F3) selama 7 hari.
Beberapa parameter yang diuji antara lain BOD, TSS, TDS, dan pH. Setiap
perlakuan menggunakan limbah cair sebanyak 5 liter. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa menggunakan metode fitoremediasi dapat menurunkan cemaran atau
polutan yang terdapat dalam air limbah. Hal ini diketahui berdasarkan adanya
penurunan pada parameter BOD, TSS, dan TDS serta kenaikan pH mendekati netral
pada ketiga perlakuan yaitu F1, F2, dan F3. Perlakuan F2 yakni fitoremediasi
dengan aerasi menghasilkan persentase efisiensi penurunan paling tinggi dibanding
perlakuan F1 dan F3. Nilai efisiensi perlakuan F2 yaitu BOD 86,43%, TSS 86,8%,
TDS 32,19%, dan pH 28,5%