Adaptasi Nelayan Perahu Slerek dalam Menghadapi Perubahan Iklim di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Perubahan iklim telah terjadi di Indonesia yang didukung dengan adanya 
fenomena La Nina. Fenomena alam tersebut menyebabkan tingginya intensitas 
curah hujan yang berdampak pada kegiatan melaut. Kecamatan Muncar merupakan 
wilayah yang memiliki rata-rata produksi perikanan tangkap tertinggi di Kabupaten 
Banyuwangi pada kurun waktu tahun 2016-2020. Perubahan iklim membuat 
nelayan perahu slerek di Desa Kedungrejo mengalami penurunan hasil tangkap 
yang disebabkan oleh perilaku ikan yang cenderung sulit untuk di cari. Adaptasi 
terhadap perubahan iklim perlu dilakukan untuk meminimalisir resiko terdampak 
perubahan iklim. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk 
mengetahui: 1) Bentuk perubahan iklim dan tingkat adaptasi perubahan iklim yang
dilakukan oleh nelayan perahu slerek; 2) Perbedaan pendapatan nelayan perahu 
slerek yang tingkat adaptasi rendah dan tingkat adaptasi tinggi dengan perubahan 
iklim; 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi nelayan perahu slerek yang beradaptasi 
rendah dan beradaptasi tinggi dengan adanya perubahan iklim. 
 Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode total 
sampling. Jumlah sampel pada penelitian yaitu 30 responden dengan sampel 
juragan nelayan perahu slerek. Pertimbangan memilih juragan juragan sebagai 
pemilik modal dan perahu, penentu pemberangkatan ketika terjadi perubahan iklim 
dan sebagai penanggung jawab perahu. Penelitian dilakukan dengan dua metode 
yaitu metode deskriptif dan metode analitik Metode penelitian yang diterapkan 
dalam penelitian ini yaitu bersifat kuantitatif dan deskriptif analitis. Metode analisis 
untuk mengetahui bentuk dan tingkat adaptasi yaitu dengan metode deskriptif dan 
skala likert, perbedaan pendapatan di analisis menggunakan uji beda rata-rata 
(independent sample t-test), dan faktor-faktor yang mempengaruhi nelayan dalam 
beradaptasi terhadap perubahan iklim di analisis menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk adaptasi yang dilakukan oleh 
nelayan perahu slerek terdapat delapan bentuk yaitu, pindah lokasi penangkapan 
ikan, merenganggkan alat tangkap, perubahan waktu melaut, menambah jumlah oli 
yang digunakan, perubahan daerah penangkapan, menggunakan lembaran plastik 
sebagai jas hujan, membawa drum bekas ketika melaut, dan melihat informasi 
perkiraan dari BMKG, sedangkan tingkat penerapan adaptasi terhadap perubahan 
iklim yaitu 74% dengan total 16 responden menerapkan tingkat adaptasi rendah dan 
14 responden dengan adaptasi tinggi. Berdasarkan hasil analisis uji beda rata-rata 
diperoleh Nilai sig 2-tailed 0,003 dan 0,006 (<0,05) yang berdasarkan hipotesis 
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan 
antara pendapatan nelayan yang memiliki adaptasi tinggi dengan pendapatan 
nelayan yang memiliki adaptasi rendah. Faktor-faktor mempengaruhi tingkat 
adaptasi nelayan dalam menghadapi perububahan iklim yaitu umur dan kebutuhan 
oli.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4533]
