Analisis Prospektif Pengembangan Agrotechnopreneurship Komersial Berbasis Potensi Sektor Pertanian di Kabupaten Jember
Abstract
Kabupaten Jember merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur
yang memiliki potensi pada sektor pertanian. Data Badan Pusat Statistik
menunjukkan bahwa struktur perekonomian di Kabupaten Jember masih sangat
tergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian hingga saat ini masih menjadi
penyumbang paling besar terhadap total PDRB di Kabupaten Jember pada tahun
2021 kontribusinya mencapai 26,01% (BPS, 2022). Tingginya potensi sektor
pertanian di Kabupaten Jember dapat menjadi basis bagi pengembangan kegiatan
agrotechnopreneurship bagi masyarakat dan para pelaku usaha di Kabupaten
Jember. Kegiatan agro-technopreneurship di Kabupaten Jember diharapkan dapat
mengurangi permasalahan ketenagakerjaan dengan munculnya
agrotechnopreneur-agrotechnopreneur baru. Produk agrotechnopreneurship
komersial yang dianggap paling potensial dikembangkan di Kabupaten Jember
meliputi mocaf (subsektor pertanian tanaman pangan), saos cabai (subsektor
hortikultura), briket kelapa (subsektor perkebunan), abon ikan lele (subsektor
perikanan), dan kefir susu sapi (subsektor peternakan).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prospek pengembangan
agrotechnopreneurship berbasis pemanfaatan potensi pada sektor pertanian di
Kabupaten Jember. Agrotechnopreneurship yang dianalisis pada penelitian adalah
mocaf (subsektor tanaman pangan), saos cabai (subsektor hortikultura), briket
kelapa (subsektor perkebunan), abon ikan lele (subsektor perikanan), dan kefir
susu sapi (subsektor peternakan). Metode yang digunakan untuk menganalisis
prospek pengembangan yaitu metode analisis prospektif yang dilakukan untuk
mengetahui kondisi produk Agrotechnopreneurship di Kabupaten Jember pada
masa yang akan datang melalui penyusunan skenario. Metode AHP (Analitycal
Hierarchy Process) digunakan untuk merumuskan strategi yang dapat diterapkan
agar skenario terpilih dapat tercapai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan
agrotechnopreneurship saos cabai, briket kelapa, abon ikan lele, dan kefir susu
sapi di Kabupaten Jember memiliki skenario optimis dengan prospek yang cerah.
Skenario optimis ini dapat terwujud jika faktor-faktor kunci dalam pengembangan
agrotechnopreneurship dapat ditingkatkan sebagaimana diharapkan. Sementara,
pengembangan agrotechnopreneurship mocaf memiliki skenario pesimis
berkembang karena dianggap masih belum ekonomis dalam pengusahahaannya.
Alternatif strategi yang paling penting diperoleh untuk dapat diterapkan
agar skenario terpilih dapat tercapai adalah untuk produk briket kelapa yaitu
fasilitas kebijakan pemerintah daerah yang mendukung pengembangan usaha dan
menarik bagi masyarakat. Produk mocaf yaitu pengembangan lahan budidaya ubi
kayu secara intensif . produk abon ikan lele yaitu pengembangan inovasi teknologi peralatan yang lebih efisien dan produktif. Produk kefir susu sapi yaitu
meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan teknologi pengolahan dan
pengembangan usaha. Produk saos cabai yaitu fasilitas kebijakan pemerintah
daerah yang mendukung pengembangan usaha.