Analisis Risiko Usahatani Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) di Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember
Abstract
Usahatani semangka di Desa Mojosari memungkinkan adanya risiko
usahatani. Faktor cuaca dan iklim yang ekstrim menyebabkan tanaman menjadi
tidak produktif akibat dari serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman
semangka. Produksi dan harga yang berfluktuatif memungkinkan petani
mengalami risiko usahatani, baik risiko produksi maupun risiko pendapatan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk : (1)
mengetahui peluang risiko produksi dan risiko pendapatan usahatani semangka di
Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember, (2) mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi risiko produksi usahatani semangka di Desa Mojosari
Kecamatan Puger Kabupaten Jember, dan (3) mengetahui strategi manajemen
risiko yang dilakukan petani dalam menghadapi risiko usahatani semangka di
Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Metode daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive method).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitik. Metode
pengambilan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode proportionate Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 81 petani semangka. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi atau pengamatan dan dokumentasi. Analisis data pada
rumusan masalah pertama yaitu menggunakan koefisien variasi (coeficient
variation) dan batas bawah produksi dan pendapatan, rumusan masalah kedua
menggunakan analisis model Just and Pope dan fungsi regresi Cobb-Douglas dan
rumusan masalah ketiga merupakan analisis deskriptif terkait strategi manajemen
risiko yang dilakukan petani dalam menghadapi risiko usahatani semangka Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) risiko produksi dan risiko
pendapatan pada usahatani semangka ditunjukkan pada nilai koefisien variasi
(CV) sebesar 0,238 dan batas bawah produksi sebesar 7,91 ton artinya bahwa petani tidak berpeluang rugi atau usahatani akan menghasilkan dari segi produksi.
Nilai CV sebesar 0,435 dan batas bawah pendapatan sebesar Rp. 10.225.891,-
yang artinya bahwa petani semangka tidak berpeluang rugi atau mengalami
keuntungan dalam usahatani semangka; (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi
risiko produksi usahatani semangka di Desa Mojosari secara nyata adalah faktor
pestisida padat (menurunkan risiko produksi usahatani semangka) dan pestisida
cair (meningkatkan risiko produksi usahatani semangka), sedangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi risiko pendapatan usahatani semangka di Desa Mojosari
secara nyata adalah faktor bibit (meningkatkan risiko pendapatan usahatani
semangka) dan faktor dummy risiko pendapatan (meningkatkan risiko pendapatan
usahatani semangka).; (3) Strategi ex-ante yang digunakan petani adalah
menggunakan modal sendiri, menggunakan pola tanam semangka-semangka-
semangka-semangka dan sistem tanam monokultur, menggunakan satu varietas
dalam lahan yang sama, membeli bibit dari orang lain, mengatur jarak tanam
dalam musim musim kemarau dan musim penghujan, dan melakukan usahatani
semangka dibeberapa lokasi. Strategi interactive yang digunakan petani adalah
melakukan penyulaman ketika tanaman mati, menggunakan perbedaan volume
pupuk ketika musim kemarau dan musim penghujan, melakukan pencampuran
pestisida untuk menghemat waktu dan tenaga, menggunakan tenaga kerja
keluarga dan luar keluarga dan menggunakan tabungan apabila mengalami
kekurangan modal. Strategi ex-post yang digunakan petani adalah
menggantungkan pendapatan pada usahatani semangka, menggunakan sistem
penjualan tebasan apabila mengalami penurunan produksi, meminjam modal dari
saudara apabila mengalami kegagalan produksi, menambah modal dari tabungan
untuk musim tanam selanjutnya apabila mengalami kerugian dan mencari
penyebab kegagalan produksi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]