Show simple item record

dc.contributor.authorSITI MUNAFI’AH
dc.date.accessioned2013-12-24T05:53:14Z
dc.date.available2013-12-24T05:53:14Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM071710101071
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12419
dc.description.abstractBeras merupakan bahan pangan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia. Beras juga merupakan komoditas politik yang sangat strategis, sehingga produksi beras dalam negeri menjadi tolok ukur ketersediaan pangan nasional. Jenis bahan pangan selain beras yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah singkong. Singkong dapat diolah menjadi berbagai produk diantaranya tepung MOCAF. MOCAF adalah produk tepung dari singkong yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi, dengan menggunakan BAL (Bakteri Asam Laktat). Tepung MOCAF dapat dijadikan sebagai bahan baku beras analog seperti beras cerdas. Beras cerdas memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan beras biasa. Beras cerdas merupakan produk baru yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji preferensi untuk mengetahui nilai tingkat kesukaan masyarakat terhadap beras cerdas. Penelitian dilaksanakan di Dusun Krajan 2 Kencong, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember pada bulan Desember 2012 sampai Februari 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga perlakuan rasio antara beras cerdas dengan beras putih yaitu A1 = 1:1 ( 1 beras cerdas dan 1 beras putih), A2 =2:1 ( 2 beras cerdas dan 1 beras putih) dan A3 = 1: 0 (100% beras cerdas). Parameter uji preferensi yang digunakan meliputi rasa, tekstur, warna, kekenyalan, ukuran dan aroma. Bahan-bahan yang dipakai adalah tepung MOCAF, tepung jagung, garam , air, minyak, Gliserin monoserat, Sodium tripoli phosphat dan susu skim. Uji preferensi dilakukan oleh 35 responden, terdiri dari 21 orang perempuan dan 14 orang laki laki. Pemilihan responden dilakukan dengan purposive sampling yaitu responden dipilih tidak secara acak melainkan secara kebetulan. Responden yang dipilih harus dalam keadaan sehat karena akan mempengaruhi penilaian responden terhadap beras cerdas. Uji preferensi dilakukan sebanyak tiga kali selama tiga hari secara berurutan. Hari pertama uji yang dilakukan yaitu perlakuan A1 perbandingan beras 1 :1 (1 cerdas dan 1 beras putih), lauk yang disajikan yaitu ikan lele dan urap – urap. Hari kedua uji yang dilakukan yaitu perlakuan A2 perbandingan 2 : 1 (2 beras cerdas dan 1 beras putih), lauk yang disajikan yaitu ikan mujaer dan urap urap. Sedangkan, untuk hari ketiga yaitu perlakuan A3 100% beras cerdas, lauk yang digunakan yaitu ikan lele dan urap urap. Penelitian ini dilakukan dengan uji deskriptif untuk mengetahui nilai tingkat preferensi responden terhadap beras cerdas. Uji preferensi menunjukkan bahwa perlakuan A1 yaitu perbandingan beras cerdas dan beras putih (1:1) adalah perlakuan yang paling disukai oleh responden karena lima dari enam parameter pengamatan merupakan nilai preferensi yang paling tinggi . Pada perlakuan A2 perbandingan beras cerdas dan beras putih (2 : 1) hannya satu dari enam parameter yang nilai preferensinya paling tinggi yaitu Parameter rasa. Parameter rasa mempunyai nilai preferensi yang sangat tinggi daripada parameter yang lainnya yaitu 4,49. Sedangkan beras cerdas 100% merupakan parameter yang nilai preferensinya paling rendah dari perlakuan yang lainnya. Jadi, perbandingan yang paling disukai oleh responden adalah perbandingan 1:1. Sedangkan parameter yang paling disukai oleh responden adalah parameter rasa yang terdapat pada perlakuan A2 dengan perbandingan beras cerdas dan beras putih (2:1).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071710101071;
dc.subjectPreferensi Konsumenen_US
dc.titlePreferensi Konsumen Terhadap Beras Cerdas Di Dusun Krajan 2 Kencong, Kecamatan Kencong Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record