Analisis Pengaruh Penambahan Perekat Tapioka pada Karakteristik Pembakaran Biobriket Batang Tembakau
Abstract
Batang tembakau merupakan limbah biomassa yang dihasilkan dari proses
budidaya tanaman tembakau sebagai bahan baku pembuatan rokok. Batang
tembakau mengandung nikotin dan senyawa lain di antaranya selulosa 50%,
hemiselulosa 22% dan lignin 17%. Penanganan limbah batang tembakau melalui
proses pembakaran dan dibenamkan yang berpotensi mengganggu ekosistem
tanah dan lingkungan karena kandungan nikotin yang ikut terbawa. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji karakteristik pembakaran (nilai kalor, laju pembakaran,
suhu pembakaran, kadar air, kadar abu) dan pengaruh penambahan variasi dosis
perekat tapioka pada pembuatan biobriket batang tembakau. Penentuan kualitas
biobriket arang berdasarkan pada sifat biobriket yang baik dan karakteristik yang
mengacu pada ketetapan SNI (Standar Nasional Indonesia).
Pembuatan biobriket arang batang tembakau dilakukan melalui tahapan
proses pembiobriketan. Pemberian bahan perekat pada biobriket menggunakan
variasi dosis 5%, 10% dan 15%. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh pemberian variasi dosis perekat tapioka adalah uji Anova satu arah. Uji
lanjutan yang digunakan adalah uji tukey untuk mengetahui pasangan rata–rata
perlakuan yang berbeda nyata.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh nyata dari pemberian perekat
tapioka terhadap nilai suhu pembakaran, namun tidak berpengaruh nyata terhadap
laju pembakaran, kadar air dan kadar abu. Pengujian karakteristik biobriket batang
tembakau menghasilkan nilai kalor 6.454 - 6.559 kal/g. Laju pembakaran
menghasilkan nilai 0,163 - 0,177 g/menit. Suhu pembakaran menghasilkan nilai
256 - 282°C. Kadar air menghasilkan nilai 2,523 - 2,851%. Kadar abu
menghasilkan nilai 13,710 - 15,239%.