Kajian Pengaruh Konsentrasi Liquid Nanoclay terhadap Permeabilitas Tanah Berpasir
Abstract
Tanah berpasir merupakan faktor pembatas pertumbuhan tanaman karena menyebabkan tanaman tidak tumbuh subur. Tanah berpasir memiliki ukuran pori yang lebih besar sehingga tanah sulit menahan air sehingga mempermudah tanah mengering. Hubungan antar pori-pori sangat menentukan apakah tanah mempunyai permeabilitas rendah atau tinggi. Permeabilitas tanah yang tinggi pada tanah berpasir akan sangat rentan terhadap kekurangan unsur hara atau senyawa yang dibutuhkan tanaman serta siklus hara tanaman oleh mikroba tanah menjadi terganggu. Tanah yang didominasi oleh fraksi pasir memiliki stabilitas agregat yang rendah, kapasitas pertukaran ion yang rendah, kurang mampu menahan unsur hara yang diberikan, kapasitas menahan air yang rendah sehingga terbawa oleh larutan tanah. Penambahan partikel liat pada tanah berpasir dapat mempengaruhi kemampuan merekatkan dan membentuk partikel-partikel tanah lainya. Pengecilan ukuran tanah liat menjadi nanoclay menyebabkan peningkatan pelepasan gaya tarik antar partikel sehingga tanah liat dapat menahan air dan meningkatkan kemampuan permeabilitas tanah berpasir sehingga tanah berpasir tidak mengalami pencucian unsur hara. Penelitian ini menguji pengaruh permeabilitas menggunakan permeameter constan head, tekstur tanah dan uji distribusi pori. Pengujian permeabilitas pada penelitian ini menggunakan empat sampel P0,P1,P2, dan P3 dengan masing-masing konsentrasi 0%,0,5%,1%,1,5%. Pembuatan struktur sampel dengan mencampurkan tanah berpasir 400 gram dan 100 ml liquid nanoclay yang diambil dari 500 ml liquid nanoclay masing-masing perlakuan. Rekayasa tanah berpasir menggunakan liquid liquid pada perlakuan P0,P1,P2, dan P3 menunjukkan peningkatan permeabilitas tanah pada masing-masing konsentrasi yaitu 0,56 cm/jam, 0,27 cm/jam, 0,18 cm/jam dan 0,08 cm/jam. P3 merupakan pemberian liquid nanoclay dengan konsentrasi terbaik karena penurunan permeabilitasnya tertinggi. Pengujian tekstur tanah tiap konsentrasi tidak berubah secara signifikan namun retensi air yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah pori mikro.