Analisis Sedimentasi di DAS Bedadung Menggunakan Metode Modified of Universal Soil Loss Equation dan GIS
Abstract
Sedimentasi adalah proses pelepasan, pengangkutan, dan pengendapan tanah yang tererosi. DAS Bedadung memiliki permasalahan yang umum dalam daerah aliran sungai (DAS) yakni ketidakseimbangan antara kebutuhan air dan ketersediaan air. Ketidakseimbangan tersebut salah satunya dapat disebabkan oleh peningkatan kapasitas sungai akibat TSS (Total Suspended Solid). Termasuk dalam baku mutu air tipe III dan sangat tinggi yaitu 154,7 mg/L. Pendangkalan sungai karena adanya sedimentasi berdampak pada pengurangan kapasitas tampung sungai, atau dengan kata lain kemampuan sungai dalam mengalirkan air semakin kecil sehingga diperlukan analisis sedimentasi. Penelitian ini bertujuan menganalisa laju sedimentasi pada daerah aliran sungai Bedadung dalam kurun waktu 2011 - 2020. Metode yang digunakan adalah Modified of Univeral Soil Loss Equation (MUSLE) sebagai prediksi nilai sedimentasi dengan membutuhkan polygon thiessen sebagai penentuan rerata hujan daerah lalu memperhitungkan debit dengan metode Melchior kemudian memperhitungkan nilai volume limpasan permukaan dengan menggunakan metode SCS dengan menentukan Curve Number. Software ArcGIS digunakan untuk menganalisis faktor erodibilitas tanah, faktor panjang kemiringan lereng, dan faktor pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi. Untuk uji yang dilakukan yakni uji Anova satu arah yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh klasifikasi luas DAS pada hasil prediksi sedimentasi DAS Bedadung. Kesimpulan penelitian diperoleh bahwa hasil sedimentasi daerah aliran sungai Bedadung sebesar 156079,52 ton/ha serta laju sedimentasi sebesar 1,67 dalam kurun waktu 2011-2020 masuk dalam klasifikasi baik dan hasil sedimentasi dipengaruhi oleh luasan.