Efektivitas Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata) Terhadap Penyakit Busuk Buah Colletotrichum coffeanum pada Buah Kopi (Coffea sp.)
Abstract
Kopi (Coffea spp.) merupakan salah satu komoditas industri penyegar yang
sangat diminati oleh masyarakat dan memegang peranan penting dalam bidang
perekonomian di Indonesia. Indonesia menjadi negara ke-empat terbesar dalam
perdagangan kopi internasional dan negara terbesar ke-lima konsumsi kopi
sebanyak 5 juta kantong yang masing-masing berukuran 60 kg. Ekspor kopi dunia
pada data bulan juli tahun 2022 masih didominasi oleh arabika, yaitu sebesar 62%
dan 38% adalah jenis robusta. Produktivitas dan kualitas kopi arabika ditentukan
dari pemilihan teknologi budidaya dan pengolahan yang meliputi benih unggul,
pemeliharaan, pengendalian hama penyakit tanaman, dan penglolaan pasca panen.
Serangan OPT (organisme pengganggu tanaman) menjadi hambatan dalam
produksi kopi. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman kopi adalah busuk
buah yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum coffeanum yang bersifat
terbawa benih. patogen yang bersifat terbawa benih dapat mempengaruhi warna,
bau, rasa dan nilai gizi serta menghasilkan metabolit toksin atau disebut sebagai
mitotoksin. Pengendalian penyakit yang disebabkan patogen C. coffeanum dapat
memanfaatkan bahan alami yaitu dengan menggunakan ekstrak daun kirinyuh
(Chromolaena odorata).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak
daun kirinyuh (C. odorata) untuk mengendalikan jamur (C. coffeanum) yang
menyerang buah kopi arabika (C. arabica L.) baik secara in vitro maupun in vivo.
Penelitian dilaksanakan di Desa Sumbercanting, Kecamatan Botolinggo, Kabupaten
Bondowoso titik koordinat -8°0'57", 114°6'12" dengan ketinggian 1695.0 mdpl
untuk pengambilan sampel buah kopi. Sedangkan indentifikasi dan pengujian
dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember yang dimulai pada bulan Maret 2023 – Juli
2023.
Penelitian ini dibagi kedalam dua sub percobaan yaitu pengujian secara invitro dan dilanjutkan pengujian secara in vivo. Perlakuan pada kedua sub percobaan
disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari perlakuan kontrol
negatif, perlakuan kontrol positif dengan penambahan fungisida kimia dengan bahan
aktif mankozeb 0,125%, perlakuan 0.5%, perlakuan 2%, perlakuan 5%, perlakuan
10% di ulang sebanyak 4 kali, masing masing ulangan terdiri dari 25 buah. Sehingga
didapatkan 24 unit satuan percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ekstrak daun kirinyuh
(Chromolaena odorata) dapat menghambat pertumbuhan koloni jamur
Colletotrichum coffeanum secara in vitro dengan perlakuan paling efektif yaitu pada
ekstrak daun kirinyuh konsentrasi ekstrak 5% sebesar 80,4% dan (2) perlakuan
ekstrak daun kirinyuh pada konsentrasi ekstrak 5% dapat menekan/mengurangi
pertumbuhan penyakit karena mampu menurunkan kejadian penyakit sebesar 44%
dengan nilai efektivitas sebesar 65,5% dan menurunkan tingkat keparahan penyakit
busuk buah yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum coffeanum sebesar 24,6%
dengan nilai efektivitas sebesar 66,1%.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]