Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Domba di Kabupaten Bondowoso
Abstract
Sektor peternakan memiliki tantangan besar dimasa mendatang untuk
memenuhi kebutuhan protein hewana. Salah satu upaya yang bisa dilakukan
adalah dengan peningkatan produksi dan populasi ternah yang bersifat ekonomis.
Beternak domba adalah cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dari sisi
populasi Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu sentra populasi domba di
Indonesia, hal ini tentunya tidak bisa lepas dari peran Kabupaten dan Kota
didalamnya. Salah satu kabupaten yang berperan penting dalam tingginya
populasi domba di Provinsi Jawa Timur berasal dari daerah Tapal Kuda yaitu
Kabupaten Bondowoso. Pertumbuhan populasi sebesar 17,4% pada tahun 2020
dan 2021 membuktikan Kabupaten ini memiliki potensi dalam pengembangan
ternak domba yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara beternak
domba. Selain itu, karakteristik wilayah yang berupa dataran tinggi dapat
menjadikan kabupaten ini memiliki sumber daya pakan yang melimpah dan
memiliki iklim cocok untuk pengembangan domba. Adanya dua sistem budidaya
dalam beternak domba yaitu sistem breeding dan sistem fattening membuat
peternak domba di Kabupaten Bondowoso tidak tau pasti lebih untung mana
diantara kedua sistem budidaya tersebut. Disisi lain keterkaitan antara sistem
breeding dan sistem fattening, yaitu dalam hal pasokan bakalan yang sering kali
sistem breeding memasok bakalan kurang berkualitas sehingga dapat berpengaruh
terhadap pendapatan peternak. Oleh karena itu, diperlukan penelitian terkait
analisis pendapatan dan faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan peternak
domba di Kabupaten Bondowoso.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakterstik peternak dan
peternakan domba di Kabupaten Bondowoso, (2) mengetahui pendapatan dan
perbandingan pendapatan peternak domba sistem breeding dan sistem fattening di
Kabupaten Bondowoso, dan (3) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
viii
pendapatan peternak domba di Kabupaten Bondowoso. Metode yang digunakan
dalam penentuan lokasi penelitian menggunakan purposive method. Metode yang
digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan analitik menggunakan
data primer dan sekunder yang dikumpulkan dengan metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Metode penentuan informan dalam penelitian
menggunakan metode sampling jenuh. Metode analisis data pada penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif, analisis pendapatan, R/C ratio, dan Uji-T
independent sampet t-test serta nalisis regresi linier berganda dengan dummy.
Hasil penelitian menunjukkan (1) rata-rata karakteristik peternak domba
rakyat di Kabupaten Bondowoso berusia 35-39 tahun, jumlah anggota keluarga 3
orang, tingkat pendidikan SMA/sederajat, pengalaman beternak domba berkisar 3-
5 tahun, usaha domba sebagai usaha utama, sistem budidaya yang digunakan
sistem breeding. Sementara rata-rata karakteristik ternak domba rakyat di
Kabupaten Bondowoso adalah jenis domba lokal, pakan tidak komplit, bahan
baku pembuatan kandang dari bambu, peralatan tidak menggunakan mesin, tenaga
kerja berasal dari dalam keluarga, perawatan domba menggunakan obat dan
vitamin modern, dan sistem penjualan menggunakan sistem manual, (2)
Pendapatan atas biaya tunai dan atas biaya total peternak domba sistem breeding
masing-masing sebesar Rp1.070.070/Ekor/Tahun dan Rp418.397/Ekor/Tahun,
sedangkan pendapatan atas biaya tunai dan atas biaya total peternak domba sistem
fattening masing-masing sebesar Rp2.253.302/Ekor/Tahun dan
Rp1.456.496/Ekor/Tahun. Perbandingan pendapatan peternak domba sistem
breeding dan sistem fattening berdasarkan Uji-T independent sampel t-test
pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total ditemukan nilai
asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya rata-rata pendapatan
peternak domba sistem breeding dan fattening berbeda secara signifikan baik itu
pendapatan atas biaya tunai maupun atas biaya total. (3) Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap pendapatan adalah faktor pengalaman beternak domba dan
faktor sistem budidaya.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]