Pemanfaatan Kompos Blok Ampas Kopi dan Kotoran Sapi yang Diperkaya Kandungan Nitrat sebagai Media Tanam Pembibitan Cabai
Abstract
Konsumsi kopi global diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024, yang akan menghasilkan jumlah limbah ampas kopi (SCG) yang signifikan, yang memiliki potensi untuk diubah menjadi blok kompos kaya nitrat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas kompos dengan berbagai dosis ampas kopi (SCG) dan kotoran sapi serta pengaruh blok kompos kaya nitrat sebagai media tanam untuk tanaman cabai. Metode penelitian melibatkan pengomposan aerobik dengan tiga perlakuan: P1 (100% SCG), P2 (75% SCG + 25% kotoran sapi), dan P3 (50% SCG + 50% kotoran sapi), yang kemudian dimodifikasi menjadi blok kompos kaya nitrat sebagai media tanam untuk tanaman cabai, dengan tambahan kode A untuk setiap perlakuan. Ini dibandingkan dengan blok kompos P0 (tanah) dan P4 (kompos komersial). Analisis dilakukan menggunakan grafik dan ANOVA satu arah dengan uji jarak ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kompos organik pada P1 (100% SCG), P2 (75% SCG + 25% kotoran sapi), dan P3 (50% SCG + 50% kotoran sapi) memiliki pH dan suhu yang memenuhi standar SNI. Sebaliknya, kadar kelembaban tidak memenuhi standar SNI. Analisis kandungan makronutrien kompos organik menunjukkan bahwa kadar kalium pada P1 (100% ampas kopi) dan kadar karbon organik pada P3 (50% ampas kopi + 50% kotoran sapi) tidak memenuhi standar SNI. Untuk kualitas kadar nitrogen, perlakuan blok kompos pada semua perlakuan menghasilkan persentase yang sama yaitu 1,26%. Untuk bibit tanaman cabai, media tanam P3A (50% ampas kopi + 50% kotoran sapi) dan P2A (75% ampas kopi + 25% kotoran sapi) tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam pertumbuhan dari segi tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.