Pola Pencucian Unsur Hara dari Rhizosfer Tanaman Melon (Cucumis melo L.) dengan Penambahan Biochar Dosis Tinggi, Bahan Organik dan Kapur Pertanian
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media lysimeter dengan
sistem irigasi tetes tenaga surya dengan menggunakan tanah salin yang sudah
dilakukan pencucian. Pencucian dilakukan bertujuan untuk menurunkan tingkat
kegaraman tanah dan menekan kehilangan air karena langsung menuju akar. Data
hasil penelitian dilakukan perhitungan terhadap leachate dengan cara mengkalikan
TDS dengan volume leachate yang keluar, perhitungan curah hujan dengan
jumlah air hujan yang masuk dikonversikan menjadi satuan liter, menghitung
padatan terlarut.
Hasil penelitian menunjukkan penambahan biochar dan bahan organik pada
tanah menurunkan nilai BV pada semua perlakuan. Penurunan BV tampak lebih
signifikan sebagai pengaruh biochar daripada bahan organik. Perlakuan B2A0
menunjukkan nilai BV terendah 0,68 g.cm-3. Perlakuan biochar 20 dan 40 ton/ha
menurunkan BV sebesar 0,05-0,2 g.cm-3. Penambahan biochar ke dalam tanah
secara signifikan menurunkan EC (Electrical Conductivity) dan jumlah padatan
terlarut, dengan dosis 40 ton/ha lebih efektif dibandingkan 20 ton/ha, terutama
pada kedalaman 0-10 cm. Biochar juga meningkatkan retensi hara dan
mengurangi pencucian senyawa dalam tanah, dengan dosis 40 ton/ha
menunjukkan pengurangan pencucian yang lebih besar dibandingkan 20 ton/ha.
Padatan terlarut tanah meningkat dengan kedalaman tanah, pada saat
sebelum ataupun setelah tanam. Biochar dapat menurunkan jumlah padatan
terlarut tanah, dengan penambahan 40 ton/ha menurunkan lebih banyak dibanding
pada penambahan 20 ton/ha. Biochar dapat menurunkan pencucian senyawa yang
terdapat dalam tanah, ditandai dengan penurunan nilai pencucian terendah yang
ada pada perlakuan 40 ton biochar + 5 ton/ha bahan organik dan 2 ton/ha kapur
pertanian. Penambahan biochar juga berpengaruh dalam meningkatkan jumlah
padatan terlarut lebih tinggi sehingga nilai volume leachatenya tidak terlalu
berpengaruh signifikan. Perlakuan B2A3 menunjukkan kehilangan padatan
terlarut pada leachate tertinggi, terdapat pada perlakuan 20 ton biochar + 10
ton/ha bahan organik dan 2 ton/ha kapur pertanian.
Dosis biochar 20 ton/ha dengan bahan organik dan kapur pertanian lebih
efektif dalam meningkatkan bobot buah dibandingkan dosis biochar lebih tinggi
(40 ton/ha). Namun, untuk meningkatkan kualitas buah (persen brix), dosis
biochar yang lebih tinggi (40 ton/ha) lebih efektif diaplikasikan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]