Strategi Pengembangan Lahan Cabai Rawit (Capsium frustescens L.) berdasarkan Potensi Sumberdaya Alam di Kabupaten Jember
Abstract
Cabai rawit (Capsium frustescens L.) adalah komoditas hortikultura yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Permintaan terhadap cabai rawit setiap tahunnya
meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri.
Kabupaten Jember termasuk dalam wilayah yang tingkat konsumsi cabai rawitnya
cukup tinggi. Namun tingkat produktivitas cabai rawitnya masih tergolong
rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dalam rangka penentuan
strategi pengembangan lahan yang tepat guna mengatasi faktor-faktor pembatas
yang ada pada lahan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis kesesuaian lahan untuk tanaman cabai rawit di Kabupaten Jember
berdasarkan potensi sumberdaya alamnya yang nantinya digunakan sebagai dasar
dalam menentukan strategi pengembangan lahan. Metode yang dipergunakan
ialah dengan mencocokan karakteristik lahan di kabupaten Jember dengan kriteria
lahan cabai rawit meggunakan GIS. Hasil evaluasi kesesuaian lahan cabai rawit di
Kabupaten Jember diperoleh kelas S1 (sangat sesuai) seluas 3.879 Ha, kelas S2
(cukup sesuai) seluas 26.425 Ha, kelas S3 (sesuai marjinal) seluas 1.469 dengan
faktor pembatas kedalaman tanah, fosfor tanah, dan kalium tanah. Strategi
pengembangan lahan yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan intensifikasi
dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan memperbaiki faktor pembatas
pada lahan menggunakan alternatif pupuk organik untuk menambah kadar hara
makro serta mengemburkan tanah. Sedangkan upaya ekstensifikasi dapat
dilakukan dengan perluasan lahan pada area lahan kelas S1 (sangat sesuai) yang
sebelumnya belum dimanfaatkan untuk budidaya cabai rawit.