Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Amonia, Warna dan Suhu pada Kesegaran Daging Sapi Lokal
Abstract
Pasar tradisional menjual berbagai jenis bagian daging sapi lokal salah satunya adalah
bagian has dalam. Daging sapi umumnya dijual di pasar tradisional dalam kondisi terbuka
(tanpa penutup). Daging yang diletakan pada suhu ruang selama beberapa jam akan
mengakibatkan pertumbuhan bakteri dan menghancurkan protein pada daging, sehingga
daging mengalami perubahan bau. Kerusakan protein pada daging akan membebaskan gas gas bau seperti amonia, hidrogen sulfida, serta metil merkaptan.Cara umum untuk
memastikan kualitas daging adalah memeriksa tekstur, kelembutan, rasa, juicines, warna
dan mendeteksi jumlah gas atau Volatile Organic Compound (VOC) yang berasal dari
aktivitas mikroorganisme. Penelitian pembuatan alat pendeteksi kadar amonia, warna
bertujuan untuk mengetahui kadar amonia dan warna pada kesegaran daging sapi lokal
bagian has dalam menggunakan sensor gas MQ-137 dan sensor warna TCS3200 serta
pengaplikasian sensor DS18B20 sebagai pendeteksi suhu pada daging sapi. Arduino Uno
berperan sebagai pemrograman yang menjalankan perintah pembacaan sensor dan hasil
klasifikasi. Hasil pembacaan ketiga sensor berupa 5 parameter akan digunakan untuk
menentukan kesegaran daging sapi lokal dengan metode Naive Bayes. Pengujian sensor
MQ-137 diperoleh korelasi sensor dengan tegangan output sebesar 94,02%. Pengujian
sensor TCS3200 ketika mendeteksi RGB daging sapi lokal diperoleh persentase error
sebesar 2% dan pengujian sensor DS18B20 diperoleh 3%. Pengujian fungsionalitas
dilakukan dengan hasil semua komponen yang terpasang berjalan dengan baik. Data uji
sebanyak 20 data diperoleh hasil akurasi sistem menggunakan metode Naive Bayes sebesar
95% dengan waktu komputasi rata-rata selama 8,71 detik.