PENGARUH PENAMBAHAN KOMBINASI SENYAWA HUMIK DAN BAHAN KAPUR (CaMgCO 3 dan CaCO ) TERHADAP KETERSEDIAAN FOSFOR 1 3 PADA ULTISOL
Abstract
nsur hara P merupakan hara makro kedua setelah N, dibutuhkan
tanaman dalam jumlah cukup banyak. Persoalan utama pada tanah masam adalah
kekahatan unsur hara P. Fosfor merupakan komponen struktural dari sejumlah
senyawa penting, molekul pentransfer energi (ADP, ATP, NAD, dan NADPH)
dan senyawa sistem informasi genetik (DNA dan RNA). Fosfor juga merupakan
bahan penyusun fosfolipid seperti lesitin yang berperanan penting dalam integritas
membran. Selain itu P juga berperanan dalam pembentukan albumin, pembungaan
dan pembuahan, perkembangan akar serta meningkatkan daya tahan terhadap
penyakit.
Kekahatan P ini disebabkan oleh tingginya jerapan P yang biasanya
berkaitan erat dengan tingginya kandungan oksida-oksida besi dan aluminium di
dalam tanah. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh Ultisol salah satunya
adalah dengan pemberian bahan pembenah yang merupakan kombinasi dua bahan
yaitu senyawa humik dan pengapuran.
Penelitian disusun menurut percobaan 2 faktor, dengan 3 ulangan.
Rancangan dasar yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 8 kombinasi perlakuan. Faktor pertama adalah bahan
kapur, terdiri dari dua perlakuan (K1: CaCO
3
; K2: CaMgCO
). Faktor kedua
adalah konsentrasi pemberian senyawa humik, terdiri dari 4 perlakuan (C1: 0,01%
C-organik; C2:0,05% C-organik; C3: 0,1% C-organik; C4: 0,2% C-organik ).
Denah percobaan dilapangan disusun sesuai dengan Rancangan Acak Langkap,
selanjutnya data yang diperoleh dari hasil pengamatan di uji dengan analisis
keragaman sesuai dengan rancangan percobaan. Beda antar perlakuan diuji
dengan Duncan pada taraf 5%.
3
Penambahan kombinasi senyawa humik dan kapur dapat meningkatkan
ketersediaan P tanah masam ultisol. Kombinasi Senyawa humik dan bahan kapur
asal dolomit (CaMgCO
3
) dengan konsentrasi 0,2% C-organik memberikan nilai P tersedia paling tinggi yaitu sebesar 38,73 ppm. Sedangkan Senyawa humik dan
bahan kapur asal kalsit (CaCO
) dengan konsentrasi 0,2% C-organik memberikan
nilai P tersedia sebesar,38,20 ppm. Semakin tinggi konsentrasi pemberian
senyawa humik dan bahan kapur makan nilai P tersedia juga semakin tinggi.
Serapan P tanaman yang paling baik ditunjukkan oleh tanaman yang diberi
perlakuan kombinasi senyawa humik dan bahan kapur asal CaCO
3
dengan
konsentrasi 0,2% C-organik.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]