Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Tepung Sagu (Studi Kasus UD Dua Putra)
Abstract
UD Dua Putra merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi
tepung sagu aren cap “Ikan Mas”. Perusahaan ini terletak di Desa Ramguta,
Kecamatan Bangslasari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Produksi
tepung sagu pada UD Dua Putra memiliki 2 macam bentuk pengemasan antara
lain pengemasan plastik dengan berat 1/2 kg yang akan dikemas lagi
menggunakan kemasan kardus berisi 10 plastik dengan berat total sebanyak 5 kg,
kemasan lainnya adalah menggunakan karung dengan berat sebanyak 50 kg per
karung.
UD Dua Putra mengalami beberapa kendala dalam hal tata letak fasilitas,
diantaranya aliran bahan yang berjalan kurang baik, tata letak yang tidak
berurutan, aliran pemindahan bahan yang jauh. Pemindahan bahan baku yang
dilakukan pekerja secara bolak balik dari tempat satu ke tempat lain dengan jarak
yang lumayan jauh serta aliran proses yang kurang teratur yaitu untuk
memindahkan bahan dari proses penerimaan bahan baku ke proses pemotongan
harus melewati departemen penggilingan, dan dari proses pencucian dan
penyaringan ke proses penimbangan 1 harus melewati proses pemotongan, yang
mengakibatkan proses aliran kurang efisien sehingga waktu terbuang karena
pemindahan bahan yang dilakukan, dapat mempengaruhi pekerja pada saat
melakukan pemindahan bahan, serta dapat menyebabkan peningkatan Material
Handling Cost (MHC) atau beban biaya produksi. Penyelesaian yang dapat
digunakan dalam perbaikan tata letak yang terdapat pada UD Dua Putra adalah
dengan menggunakan metode CRAFT (Computerized Relative Allocation
Facilities Technique) dan BLOCPLAN. Metode Computerized Relative
Allocation of Facilities Technique (CRAFT) merupakan salah satu metode tata
letak dengan tolak ukur ongkos perpindahan material sebagai acuan untuk melakukan perancangan ulang. Sedangakn metode BLOCPLAN adalah sistem
perancangan tata letak fasilitas yang dapat membuat dan mengevaluasi tipe-tipe
tata letak dalam merespon data masukan.
Pemilihan layout terbaik yaitu memiliki Material Handling Cost (MHC)
dan jarak perpindahan terkecil antara metode CRAFT dan BLOCPLAN.
Didapatkan pada layout awal UD Dua Putra memiliki total jarak antar departemen
sebesar 82 m, dan total Material Handling Cost (MHC) sebesar Rp.
2.226.685,72/hari. Pada metode CRAFT didapatkan total jarak antar departemen
sebesar 70,7 m dan total Material Handling Cost (MHC) sebesar Rp.
1.996.939,6/hari. Pada metode BLOCPLAN memiliki total jarak antar departemen
sebesar 65,18 m, dan Material Handling Cost (MHC) sebesar Rp.
1.706.101,022/hari. Layout terbaik dari 2 metode tersebut adalah layout dengan
menggunakan metode BLOCPLAN hal itu dikarenakan memiliki total jarak
perpindahan bahan dan Material Handling Cost (MHC) terkecil yang disebabkan
oleh perpindahan atau pertukaran antar departemen sehingga diperoleh hasil yang
lebih optimal.