Show simple item record

dc.contributor.authorPRIMANDANI, Vilantika Devi
dc.date.accessioned2024-06-04T04:01:37Z
dc.date.available2024-06-04T04:01:37Z
dc.date.issued2023-07-18
dc.identifier.nim191710201067en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120883
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Desember_2023_5en_US
dc.description.abstractPertanian intensif dapat meningkatkan produktifitas panen melalui pengolahan lahan pertanian yang ada. Pertanian intensif menggunakan pupuk anorganik dan pestisida secara berkelanjutan sehingga terakumulasinya logam berat tanah dan mengalami kerusakan. Dampak dari kerusakan tanah juga berpengaruh terhadap nilai C-organik, pH, dan stabilitas agregat yang menurun. Kecamatan Ambulu merupakan salah satu sentra cabe yang mengalami penurunan produktivitas yang tinggi dari tahun 2019 sampai 2021 akibat pemberian pupuk anorganik dan pestisida yang berlebihan dan terus menerus. Perbaikan kerusakan tanah yang disebabkan oleh pertanian intensif (akibat pupuk anorganik) dapat dilakukan dengan penerapan pupuk organik cair (pupuk hayati). Pupuk organik cair rebung bambu mengandung mikroorganisme yang penting bagi perbaikan tanah dan pertumbuhan tanaman yaitu Azotobacter dan Azospirillum. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian perbaikan sifat tanah akibat pertanian intensif di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember menggunakan pupuk organik cair rebung bambu. Rancangan penelitian ini menggunakan dengan enam perlakuan dan emapat pengulangan. Pengujian pupuk organik cair dilakukan pada pupuk pra dan pasca penelitian. Pengambilan data diambil pada perlakuan kontrol dan perlakuan konsentrasi pupuk organik cair rebung bambu yang menghasilkan data kualitas tanah (C-organik, pH, kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Zn, stabilitas agregat) serta kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Zn pada buah cabai rawit. Penelitian ini menganalisis kualitas tanah C-organik, pH, kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Zn pada tanah dan buah serta stabilitas agregat menggunakan standar ambang batas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kualitas pupuk organik cair rebung bambu pra dan pasca penelitian belum memenuhi SR.310/M/4/2019 karena rasio C/N masih tinggi sehingga pupuk masih belum matang. Pemberian pupuk organik cair rebung bambu meningkatkan nilai C-organik tiap perlakuan dibandingkan kontrol. Hal tersebut dipengaruhi oleh biomassa pada rebung bambu memiliki unsur karbon tinggi. pH tanah bernilai 7,0 termasuk dalam tanah netral dan optimum. Penambahan bahan organik pada POC menyebabkan fluktuasi logam berat Pb, Cd, Cu, Zn, dan stabilitas agregat antar perlakuan. Hal itu disebabkan pupuk masih belum matang dan nilai kapasitas tukar kation menjadi rendah. Selain itu, dekomposisi bahan organik menjadi lebih lama sehingga daya pengikatan logam berat dan pengikatan partikel tanah tidak optimal. Kandungan logam berat (Pb, Cu, dan Zn) pada hasil buah cabai rawit, semua perlakuan berada diatas ambang batas cemaran logam berat makanan kecuali logam Cd. Hal ini disebabkan terakumulasinya logam berat pada cabai rawit akibat penyerapan logam berat pada tanah, jenis pemupukan dan pencemaran lingkungan.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Idah Andriyani, S. TP., M.T., IPM; Dr. Elida Novita, S. TP., M.T.en_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectSifat Tanahen_US
dc.subjectDekomposisi Tanahen_US
dc.subjectPertanian Insentifen_US
dc.titlePerbaikan Sifat Tanah Pertanian di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Menggunakan Pupuk Organik Cair Rebung Bambuen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Eng. Idah Andriyani, S.TP., M.T., IPMen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Elida Novita, S.TP., M.T., IPMen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Desember_2023_5en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 03en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record