Pengaruh Perbedaan Konsentrasi 2.4-Dichlorophenoxyacetic Acid Terhadap Induksi Kalus Berantosianin Tiga Varietas Ubi Jalar
Abstract
Antosianin adalah senyawa bioaktif yang memiliki peran penting baik bagi
pertumbuhan tanaman maupun dunia kesehatan. Produksi senyawa antosianin salah
satunya dapat dilakukan dengan teknik kultur jaringan tanaman. Tanaman ubi jalar
terutama jenis ubi jalar ungu mengandung senyawa antosianin yang mampu
berguna untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan melindungi sel tubuh dari
adanya radikal bebas. Produksi antosianin pada kalus ubi jalar dapat dilakukan
dengan penambahan hormon 2,4-D pada media kultur jaringan. Penelitian ini
dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, faktor
pertama adalah varietas ubi jalar (Ayamurasaki, Antin 2, dan Antin 3) dan faktor
kedua adalah penggunaan 4 konsentrasi hormon 2,4-D yang berbeda (1 mg/l; 3
mg/l; 5 mg/l; 7 mg/l). Perlakuan tiga varietas ubi jalar yang dikombinasikan dengan
beberapa konsentrasi hormon 2,4-D memberikan respon terhadap kandungan
antosianin pada kalus ubi jalar. Secara morfologi, kandungan antosianin dapat
diamati melalui adanya bercak warna merah pada kalus, serta dianalisis
menggunakan spektrofotometer. Berdasarkan hasil analisis kandungan antosianin
menggunakan spektrofotometer, kandungan antosianin tertinggipada masingmasing kalus ubi jalar yaitu, varietas Ayamurasaki menghasilkan kandungan
antosianin sebesar 97,41 mg/L (7 mg/L 2,4-D), varietas Antin 2 sebanyak 169,77
mg/L (3 mg/L 2,4-D), varietas Antin 3 sebesar 94,63 mg/L (7 mg/L 2,4-D).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]