Kemitraan Petani Ulat Sutera (Study Kasus pada CV. Kupu Sutera di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan)
Abstract
Budidaya ulat sutera juga merupakan sebuah upaya rehabilitasi lahan dan
konservasi tanah, terutama pada upaya meningkatkan daya dukung lahan yang
tidak optimal. Berdasarkan data Global Silk Production juga menunjukkan adanya
penurunan produksi dari tahun 2015-2019 dari 202.072,83 ton menjadi
109.111,10 ton, selain itu pada tahun 2020-2021 terjadi penurunan volume impor
sutera untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang terlihat dari trend nya
menurun sebesar 9,93%. Pada Provinsi Jawa Timur terdapat beberapa wilayah
yang berpotensi menghasilkan ulat sutera yaitu Lawang, Pasuruan dan Tumpang.
Potensi yang baik ini didukung dengan modal sosial dan loyalitas pada petani
dengan pihak mitra dan para penyandang difabel. Wilayah Kecamatan Purwodadi
memiliki desa yang memiliki potensi pengembangan ulat sutera yaitu di Desa
Sentul. Desa tersebut mengawali pertumbuhan petani ulat sutera dan bersifat
usaha mandiri yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial rumah
tangga. Aktivitas budidaya dilakukan menggunakan skema kemitraan dengan CV.
Kupu Sutera.
CV. Kupu Sutera merupakan usaha mandiri yang dirikan oleh “Pak Antok”
yang bergerak di bidang persuteraan baik secara budidaya dan juga pemasaran
hasil. CV. Kupu Sutera menjadi pasar utama petani ulat sutera dan memiliki
agorindustri dengan produk benang sutra dan produk lainnya. Proses kemitraan
yang berjalan antara CV. Kupu Sutera dengan petani ulat sutera di Desa Sentul
dilakukan secara non formal, sehingga petani ulat sutera juga tidak memiliki
aspek legal berupa kesepakatan secara jangka panjang untuk budidaya ulat sutera.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pola kemitraan antara
petani ulat sutera dengan CV. Kupu Sutera, tingkat pendapatan rata-rata yang
diterima pada usahatani ulat sutera di Desa Sentul Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Selain itu juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pendapatan usahatani ulat sutera di Desa Sentul Kecamatan
Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode analisis
deskriptif, pendapatan dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata petani ulat sutera
mendapatkan pendapatan sebesar Rp 610.077 dan dinyatakan menguntungkan.
Penelitian ini menggunakan 6 variabel yang diuji pengaruhnya terhadap
pendapatan kemitraan usahatani ulat sutera yait usia, pendidikan, jumlah produksi,
jumlah biaya, lama bermitra, dan status lahan . Hasil menunjukkan terdapat 1
variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan yaitu variabel jumlah
biaya. Selain itu terdapat variabel usia, pendidikan, jumlah produksi, lama
bermitra, dan status lahan yang dinyatakan tidak berpengaruh signifikan pada
taraf nyata 5%.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]