Show simple item record

dc.contributor.authorRONI, Gita Nur Aisah
dc.date.accessioned2024-05-21T03:41:19Z
dc.date.available2024-05-21T03:41:19Z
dc.date.issued2023-05-26
dc.identifier.nim181510601009en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120600
dc.description.abstractBudidaya ulat sutera juga merupakan sebuah upaya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah, terutama pada upaya meningkatkan daya dukung lahan yang tidak optimal. Berdasarkan data Global Silk Production juga menunjukkan adanya penurunan produksi dari tahun 2015-2019 dari 202.072,83 ton menjadi 109.111,10 ton, selain itu pada tahun 2020-2021 terjadi penurunan volume impor sutera untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang terlihat dari trend nya menurun sebesar 9,93%. Pada Provinsi Jawa Timur terdapat beberapa wilayah yang berpotensi menghasilkan ulat sutera yaitu Lawang, Pasuruan dan Tumpang. Potensi yang baik ini didukung dengan modal sosial dan loyalitas pada petani dengan pihak mitra dan para penyandang difabel. Wilayah Kecamatan Purwodadi memiliki desa yang memiliki potensi pengembangan ulat sutera yaitu di Desa Sentul. Desa tersebut mengawali pertumbuhan petani ulat sutera dan bersifat usaha mandiri yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial rumah tangga. Aktivitas budidaya dilakukan menggunakan skema kemitraan dengan CV. Kupu Sutera. CV. Kupu Sutera merupakan usaha mandiri yang dirikan oleh “Pak Antok” yang bergerak di bidang persuteraan baik secara budidaya dan juga pemasaran hasil. CV. Kupu Sutera menjadi pasar utama petani ulat sutera dan memiliki agorindustri dengan produk benang sutra dan produk lainnya. Proses kemitraan yang berjalan antara CV. Kupu Sutera dengan petani ulat sutera di Desa Sentul dilakukan secara non formal, sehingga petani ulat sutera juga tidak memiliki aspek legal berupa kesepakatan secara jangka panjang untuk budidaya ulat sutera. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pola kemitraan antara petani ulat sutera dengan CV. Kupu Sutera, tingkat pendapatan rata-rata yang diterima pada usahatani ulat sutera di Desa Sentul Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Selain itu juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usahatani ulat sutera di Desa Sentul Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, pendapatan dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata petani ulat sutera mendapatkan pendapatan sebesar Rp 610.077 dan dinyatakan menguntungkan. Penelitian ini menggunakan 6 variabel yang diuji pengaruhnya terhadap pendapatan kemitraan usahatani ulat sutera yait usia, pendidikan, jumlah produksi, jumlah biaya, lama bermitra, dan status lahan . Hasil menunjukkan terdapat 1 variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan yaitu variabel jumlah biaya. Selain itu terdapat variabel usia, pendidikan, jumlah produksi, lama bermitra, dan status lahan yang dinyatakan tidak berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5%.en_US
dc.description.sponsorshipProf. Dr. Ir. Soetriono, M.P.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKEMITRAAN ULAT SUTERAen_US
dc.titleKemitraan Petani Ulat Sutera (Study Kasus pada CV. Kupu Sutera di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Ir. Soetriono, M.P.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_desember_2023_7en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_05_tanggal 21en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record