Strategi Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) Rumah Tangga Petani Kakao di Desa Jambewangi Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Kakao memiliki kontribusi sebesar 3,94 persen terhadap PDB pada tahun
2021. Indonesia menempati posisi ketiga sebagai penghasil kakao terbesar didunia
pada periode produksi tahun 2021. Salah satu sentra produksi kakao di Jawa Timur
adalah Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi memiliki luas areal produksi kakao
sebesar 9.824 hektar dengan jumlah produksi 8.017 ton pada tahun 2022. Sentra
produksi kakao rakyat di Bayuwangi berada di Kecamatan sempu dan khususnya
berada di Desa Jambewangi. Akan tetapi produksi kakao masih mengalami kendala
seperti kurang memahami penerapan praktek budidaya kakao dengan baik, biji
kakao yang dihasilkan memiliki kualitas yang masih rendah, serta peranan
jaringan sosial pada petani kakao di Desa Jambewangi masih tergolong
rendah. Permasalahan dan kendala yang dialami rumah tangga petani kakao di
Desa Jambewangi menyebabkan rumah tangga petani berusaha mencari alternatif
sumber pendapatan lain untuk pemenuhan kebutuhan. Rumah tangga petani
melakukan berbagai aktivitas dengan memanfaatkan modal penghidupan
(livelihood) yang terdiri dari modal manusia, modal alam, modal finansial, modal
fisik, dan modal sosial. Pemanfaatan modal penghidupan (livelihood) dapat
dilakukan melalui penerapan strategi penghidupan berkelanjutan (sustainable
livehood).
Penelitian bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat modal penghidupan
(livelihood) rumah tangga petani kakao di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu
Kabupaten Banyuwangi; (2) mengetahui strategi penghidupan yang diterapkan
pada rumah tangga petani kakao di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu
Kabupaten Banyuwangi. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja
(purposive method) yaitu di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten
Banyuwangi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
viii
disproportion random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan data
primer dan dataa sekunder yang diperoleh dari wawancara, obeservasi, dan studi
dokumen. Data dianalisis menggunan metode pentagon asset.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat modal
penghidupan (livelihood) rumah tangga petani di Desa Jambewangi pada kategori
sedang dengan nilai sebesar 3,13. Modal manusia pada kategori sedang dengan
nilai 3,04. Modal alam pada kategori sedang dengan nilai 3,12. Modal finansial
pada kategori sedang dengan nilai 3,29. Modal fisik pada kategori sedang dengan
nilai 3,42. Modal sosial pada kategori sedang dengan nilai 2,81; (2) strategi
penghidupan berkelanjutan yang diterapkan rumah tangga petani kakao di Desa
Jambewangi ada tiga yaitu strategi survival, strategi konsolidasi, dan strategi
akumulasi. Strategi survival diterapkan oleh 33 rumah tangga petani. Strategi
konsolidasi diterapkan oleh 40 rumah tangga petani. Strategi akumulasi diterapkan
oleh 36 rumah tangga petani.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]