Optimasi Formula Maltodesktrin dan Ekstrak Secang pada Serbuk Minuman Jahe dengan Menggunakan Mixture Design
Abstract
Industri jamu tradisional merupakan sektor yang inklusif yaitu banyak
masyarakat yang bisa mengembangkannya. Tumbuhan herbal yang paling banyak
dijadikan jamu adalah jahe dan secang. Jahe dan secang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai produk pangan fungsional karena memiliki manfaat bagi
kesehatan. Jahe dan secang kaya akan antioksidan yang dapat meredam bahaya
radikal bebas, sehingga menunjang manfaat fungsional produk. Pertimbangan
utama dalam menciptakan produk serbuk minuman jahe dan secang adalah daya
simpan, karakteristik produk yang lebih baik, dan harga jual yangmenguntungkan.
Pengolahan jamu dalam bentuk serbuk membutuhkan teknikpengeringan yang
efektif yaitu dengan menggunakan teknik foam mat drying. Teknik foam mat drying
memerlukan penambahan bahan pengisi (maltodesktrin) dan bahan pembusa (tween
80) untuk melindungi produk serta menciptakan rendemen tinggi dan karakteristik
produk yang lebih baik. Selain memperhatikan kualitas produk, para pelaku usaha
harus memperhitungkan harga pokok produksi yang tepat agar memperoleh harga
jual yang menguntungkan. Penentuan formula optimum pada penelitian ini
menggunakan metode Mixture Design yang terdapat dalam program design expert
yaitu penerapan Simplex Lattice Design. Metode tersebut sangat tepat untuk
mengetahui efek penggunaan variasi bahan dalam penentuan formula optimum,
sehingga diperoleh karakteristik fisik, dan kimia yang optimum.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula optimal dari minuman
serbuk jahe dan secang dengan metode mixture design, mengetahui karakteristik
fisik, dan kimia serbuk minuman herbal pada formula optimal, serta untuk
mengetahui harga pokok produksi dalam pembuatan minuman serbuk jahe dan
secang. Rancangan yang digunakan menggunakan metode eksperimental dengan
ix
dua variasi penggunaan bahan yang dioptimasikan yaitu maltodesktrin dan ekstrak
kayu secang. Pada penelitian ini dihasilkan 5 formula yang nantinya dipilih 1
formula yang optimum. Tahapan penelitian ini terdiri 5 tahapan yaitu preparasi
sampel, ekstraksi jahe dan secang, pembuatan serbuk minuman herbal, dan analisis
data. Analisis data berupa analisis penentuan formula optimasi (intensitas warna (L
dan a), waktu larut, kadar air, higroskopisitas, total padatan terlarut,mutu hedonik
dan hedonik (aroma dan warna). Serta analisis formula optimum (Nilai hue, nilai
chroma, kecepatan larut, kelarutan, pH,dan aktivitas antioksidan). Tahapan ke 5
yaitu perhitungan harga pokok produksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula optimum serbuk minuman
herbal fungsional jahe dan secang adalah formula 5 (maltodekstrin 10% dan ekstrak
secang 40 %) dengan nilai desirability 0,816. Hasil karakteristik fisik dan kimia
formula yang optimum yaitu waktu larut 83,5 detik; kadar air 4,02 %;
higroskopisitas 14,7%; TPT 8,7 ◦brix; nilai L* 67,39; nilai a* 9,25; mutu hedonik
aroma 4,03; mutu hedonik warna 4,83; hedonik aroma 3,87; hedonik warna 4,43;
nilai °hue 46,74°; nilai chroma 13,493; kecepatan larut 0,0317 g/s; kelarutan
88,018%; pH 6,9; dan aktivitas antioksidan 31,8%. Serta harga pokok produksi
skala mikro pada formula optimum (F5) pembuatan serbuk minuman herbal
diperoleh hasil rendemen sebesar 7,1%; Kapasitas serbuk dengan gula untuk 1 hari
dilakukan 12 kali produksi didapatkan sebanyak 2.288,2 g. Apabila dikemas dengan
asumsi 3 variasi, maka didapatkan produk sebanyak 190 sachet/12 g, 22
sachet/100g, dan 19 pack (isi 10 pcs) untuk berat produk 12 g. Pada perhitungan
harga jual per unit memilih perhitungan dengan metode full costing yaitu harga jual
produk sebesar Rp. 1.700/sachet isi 12 gram dengan HPP sebesar Rp. 1.366, Rp.
12.500/sachet isi 100 gram dengan HPP sebesar Rp. 10.344, dan Rp. 20.000/pack
isi 10 sachet (berat produk 12 gram) dengan HPP sebesar Rp. 16.297.