Mekanisme Pengeringan Biji Kedelai (Glicine max L.) Menggunakan Mesin Pengering Tipe Rak Horizontal MSSD (Multi Seed Smart Dryer)
Abstract
Kedelai panen kering lahan yaitu kedelai yang sudah mengelami proses penjemuran sebelum digiling
untuk dipisahkan antara biji dan kulit, kadar air yang dihasilkan oleh biji kedelai kering lahan yaitu
17%-20%, yang dapat menyebabkan tumbuhnya mikroganisme yang membuat biji rusak dan
berjamur. Tujuan penelitian ini adalah memahami karakteristik perubahan suhu pada proses
pengeringan biji kedelai serta menentukan mutu biji kedelai hasil pengeringan menggunakan mesin
pengering MSSD (Multi Seed Smart Dryer). Metode yang digunakan adalah dengan mengamati
perubahan suhu dan kelembapan udara yang terjadi selama proses pengeringan, mengukur laju
pengeringan serta menghitung kadar air awal hingga akhir. Hasil yang didapatkan yaitu distribusi
suhu yang terjadi pada bagian rak sebelah kiri lebih signifikan karena berada dekat dari sumber
pemanas. Distribusi kelembapan udara berbanding terbalik dengan distribusi suhu udara. Kadar air
yang dihasilkan pada pengeringan kedelai dikategorikan seragam. Laju pengeringan sama-sama
mengalami peningkatan laju pada bagian awal pengeringan dan mengalami penurunan karena laju
pengeringan mengalami difusi, lalu laju pengeringan akan terus konstan. Perolehan hasil pengeringan
biji kedelai mendapatkan hasil daya perkecambahan yaitu KN (Kecambah Normal) 93%, Kabn
(Kecambah Abnormal) 6%, BM (Benih Mati) 1%, hasil tersebut sesuai dengan SNI 01-6234.2-2003
daya berkecambah yang memiliki batas minimum yaitu sebesar 80%.