Efektivitas Seed Treatment dengan Fungisida dan Agens Hayati dalam Pengendalian Rebah Kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc.) pada Kedelai
Abstract
Kedelai (Glycine max L. Merril) merupakan salah satu komoditas pemenuhan kebutuhan protein nabati masyarakat Indonesia. Dalam budidaya kedelai terdapat gangguan dari hama dan penyakit tanaman, salah satunya adalah Sclerotium rolfsii. Infeksi S. rolfsii dibagi menjadi dua fase: pre-emergence damping off dan post-emergence damping off. Pengendalian S. rolfsii dapat dilakukan dengan fungisida sintetik seperti Mankozeb dan agens hayati seperti Trichoderma sp. dan Bacillus sp. S. rolfsii dapat bertahan hidup di dalam tanah dan membentuk sklerotia sehingga tergolong patogen tular tanah. Pengendalian penyakit S. rolfsii dapat dilakukan dengan metode perlakuan benih menggunakan perendaman fungisida Mankozeb, agens hayati Trichoderma sp. dan Bacillus sp. Fungisida Mankozeb mampu menekan secara in vitro sebesar 22,22%, Trichoderma sp. sebesar 86,86%, dan Bacillus sp. 5,00%. Perlakuan benih kedelai dengan Mankozeb mempunyai nilai efektivitas sebesar 16,93%, Trichoderma sp. 45,24%, dan Bacillus sp. -6,10% dalam pengendalian secara in vivo.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]