Analisis Tingkat Eko-efisiensi Produksi Kopi Robusta On-Farm dan Off-Farm di UPH Kasim Coffee Menggunakan Life Cycle Asessment (LCA)
Abstract
Revolusi industri membuat konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) secara
signifikan mengalami kenaikan. Agroindustri kopi merupakan salah satu industri
yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Peningkatan total produksi dan
permintaan ekspor ini akan sejalan dengan meningkatnya jumlah Unit Pengolah
Hasil (UPH). Penurunan kualitas lingkungan dapat terjadi sebagai akibat dari
peningkatan jumlah unit pengolah kopi tersebut. Air limbah dan limbah padat
yang dihasilkan pada saat proses pengolahan akan mengakibatkan pencemaran
pada badan air, serta penggunaan bahan bakar selama proses pengolahan kopi
dapat meningkatkan polusi udara dan potensi asidifikasi akibat emisi GRK yang
dikeluarkan. UPH Kasim Coffee merupakan agroindustri pengolahan kopi robusta
dengan skala kecil dan mikro yang berada di Desa Karangpring, Kecamatan
Sukorambi, Kabupaten Jember. Proses pengolahan yang dilakukan pada UPH ini
masih menggunakan teknologi konvensional yang menggunakan bahan bakar
sebagai penggerak utama mesin pengolah. Disamping itu, saat ini penjualan kopi
robusta pada UPH Kasim Coffee mayoritas masih berupa green bean dengan
persentase penjualan sebesar 85% dari total hasil produksi biji kopi, sedangkan
sisanya dijual dalam bentuk kopi bubuk. Salah satu upaya peningkatan ekonomi
petani ialah melalui penambahan nilai jual pada produk kopi robusta dengan
diolah menjadi kopi bubuk. Peningkatan produksi kopi bubuk ini akan sejalan
dengan meningkatnya kebutuhan energi untuk menggerakkan mesin-mesin
produksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi produksi kopi
yang dilakukan di UPH Kasim Coffee sebagai upaya mengembangkan bisnis
dengan meningkatkan citra produk kopi menjadi kopi ramah lingkungan, serta
untuk mengetahui sejauh mana perbandingan dampak lingkungan yang
ditimbulkan dan efisiensi produksi apabila skenario peningkatan produksi kopi
bubuk diterapkan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk
menganalisis dampak lingkungan pada eko-efisiensi yaitu menggunakan Life
Cycle Assessment (LCA). Kemudian, penilaian dampak lingkungan yang sesuai
dengan konsep eko-efisiensi ialah metode Eco-costs. Penilaian dampak dilakukan
pada tiga kondisi yaitu (1) Kondisi saat ini yaitu 85% produksi green bean dan
15% produksi kopi bubuk, (2) peningkatan produksi kopi bubuk sebanyak 50%
dari kapasitas maksimal pengolahan kopi bubuk, dan (3) optimalisasi produksi
kopi bubuk sebanyak 100%. Functional unit yang digunakan ialah satu hektar.
Kategori dampak tertinggi yaitu pada Climate change memiliki nilai
terbesar baik pada kondisi aktual dan skenario tambahan. Kemudian pada proses
produksi kopi bubuk dengan estimasi 15% dari total green bean yang dihasilkan
memiliki kontribusi sebesar 481,91 kg CO2 eq/ha. Sedangkan 50% green bean
yang diolah memiliki kontribusi sebesar 730,43 kg CO2 eq/ha. Penggunaan 100%
green bean menjadi kopi bubuk berkontribusi pada climate change sebesar
1086,67 kg CO2 eq/ha. Nilai eko-efisiensi tertinggi ialah pada kondisi saat ini
dengan nilai EER sebesar 97,79%. Kemudian, diikuti dengan nilai EER pada
skenario 50% green bean yaitu 97,73% dan terakhir yaitu optimalisasi 100%
green bean yang memiliki nilai EER sebesar 97,42%. Dalam studi kasus pada
UPH Kasim Coffee tingkat eko-efisiensi yang tinggi belum tentu
merepresentasikan dampak lingkungan yang rendah. Eko-efisiensi yang tinggi
dapat dipengaruhi oleh net value produk. Seperti yang diketahui, bahwa nilai EER
digunakan sebagai acuan untuk melihat apakah suatu produk dapat dikatakan
berkelanjutan dalam aspek lingkungan serta menguntungkan dalam aspek
ekonomi. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan berdasarkan hasil
penilaian dampak lingkungan dan eko-efisiensi ialah dengan meminimasi
penggunaan bahan bakar dengan subtitusi kendaraan bermotor roda dua dengan
kendaraan yang memiliki kapasitas angkut yang lebih besar, mensubtitusi
penggunaan bahan bakar solar menjadi biodiesel, dan penanganan air limbah
dengan metode kimiawi atau fisik.
Collections
- MT-Agroindustry [15]