Analisis Penentuan Kualitas Produk Susu Segar Menggunakan Fuzzy Inference System (Studi Kasus UPTD Rembangan Dairy Farm Jember)
Abstract
Salah satu produsen susu yang mengelolah hasil peternakan di Kabupaten
Jember yaitu UPTD Rembangan Dairy Farm Jember. Perusahaan ini memproduksi
dua macam produk olahan susu yaitu susu segar murni dan susu segar varian rasa.
Unit ini mampu menghasilkan bahan baku susu segar kurang lebih 150 liter setiap
harinya. Pada perusahaan ini kualitas susu segar yang tidak memenuhi standar
perusahaan akan langsung ditolak atau dimanfaatkan sebagai minuman ternak bagi
sapi – sapi yang belum memasuki perode lakstasi sedangkan kualitas susu yang
sesuai dengan standar perushaan akan diterima dan dilanjutkan pada proses
pengolahan sesuai jadwal produksi. Penentuan mutu bahan baku susu segar di unit
ini mencakup beberapa sifat organoleptik, fisik-kimia, dan mikrobiologi yang
dilakukan secara berkala dalam satu pekan. Kesulitan yang pernah dihadapi pihak
Rembangan Dairy Farm dalam menentukan kualitas susu segar adalah ketika
didapati kondisi susu segar yang mengalami indikasi mastitis. Mastitis merupakan
penyakit pada ambing sapi yang mengakibatkan perubahan fisik pada susu sapi. Di
unit ini untuk mengetahui susu tersebut terindikasi mastitis atau tidak terbagai
menjadi tiga (3) kriteria yaitu normal, subklinis, dan klinis kemudian pihak
Rembangan melakukan uji mastitis susu dengan memberikan larutan CMT
(California Mastitis Test) pada setiap susu sapi yang dihasilkan sebelum susu
tersebut di homogenisasi dalam satu wadah milkcane. susu yang mengalami
mastitis klinis akan langsung ditolak karena susu tersebut mengalami kerusakan
yang tidak memungkinkan untuk diolah sedangkan susu yang mengalami indikasi
subklinis pihak rembangan masih kesulitan dalam menentukan keputusan kualitas
susu tersebut karena secara visual susu tersebut hampir terlihat seperti susu normal
pada umumnya yang bisa berpotensi menghasilkan keputusan tidak cukup akurat
apabila dikombinasikan dengan parameter lainnya. Tujuan pada penelitian ini
adalah membangun model Fuzzy Inference System yang digunakan sebagai upaya
mempermudah dan meningkatkan keakuratan dalam menentukan keputusan
kualitas produk susu segar di Rembangan Dairy Farm. Fuzzy Inference System
(FIS) merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk memetakkan ruang input
menuju ruang output menggunakan logika fuzzy. Input yang dimaksut terdapat pada
atribut mutu yang digunakan dalam menentukan kualitas susu segar dan output
adalah hasil keputusan kualitas yang terbagi menjadi beberapa kriteria. Oleh sebab
itu, metode Fuzzy Inference System sangat efektif dalam menyelesaikan masalah
penentuan kualitas pada unit pengolahan susu Rembangan Dairy Farm.
Tahapan – tahapan yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut yaitu
dengan mengumpulkan data – data perusahaan seperti data kriteria kualitas;
mekanisme penentuan kualitas; proses pengolahan susu segar; data hasil uji kualitas
susu selama satu bulan; profil perusahaan. Data – data tersebut dilakukan
perhitungan dan analisis pada tahapan metode Fuzzy Inference System. Tahapan
Fuzzy Inference System diawali pada proses fuzzyfication; penentuan variabel input
dan output, inference rule fuzzy; pembentukan aturan dasar, dan defuzzyfikasi;
penegasan ulang untuk memperoleh nilai crisp kembali menggunakan metode
centroid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses membangun model Fuzzy
Inference System dengan bantuan software MATLAB R2015a diperoleh hasil
cukup akurat. Variabel input yang digunakan terdiri dari tujuh (7) parameter yaitu;
warna, rasa, aroma, pH, protein, lemak, mastitis test dan satu (1) output keluaran
kualitas; terima dan tolak. Pada proses pembentukan inference rule fuzzy aturan
dasar yang terbentuk adalah 1460 aturan diperolah berdasarkan hasil wawancara
dengan pakar. Dari hasil perhitungan optimasi defuzzyfikasi didapati hasil 100%
valid yaitu dibuktikan dengan melakukan validasi data dari 50 sampel susu segar
menyatakan tidak ada perbedaan hasil dengan kondisi yang dilakukan secara
konvensional (mencerminkan kondisi nyata). Sehingga model FIS yang dirancang
dinyatakan secara keseluruhan valid (akurat).