Evaluasi dan Perancagan Ulang UI/UX Aplikasi "SIBIKU" Menggunakan Metode User Centered Design (UCD) pada Pengguna Tunarungu
Abstract
Bahasa isyarat merupakan salah satu media komunikasi bagi penyandang
tunarungu. Sementara SIBI merupakan salah satu bahasa isyarat yang dapat
digunakan penyandang tunarungu dan telah ditetapkan sebagai sistem pengajaran
bahasa isyarat di seluruh kurikulum Sekolah Luar Biasa di Indonesia. Karena
pentingnya SIBI untuk komunikasi dan pendidikan penyandang tunarungu, maka
dibutuhkan media belajar SIBI yang mudah, efektif, efisien, serta mampu
mengakomodir kebutuhan penyandang tunarungu. SIBIKU merupakan salah satu
aplikasi berbasis mobile sebagai media belajar digital SIBI bagi siswa tunarungu
dan guru pendamping siswa tunarungu. SIBIKU juga dapat digunakan oleh orang
awam yang ingin belajar atau berkomunikasi menggunakan SIBI dengan
penyandang tunarungu. Namun pada implementasinya, aplikasi SIBIKU memiliki
kelemahan pada segi User Interface (UI) dan User Experience (UX) sehingga dapat
menghambat penguna dalam upaya proses belajar maupun berkomunikasi
menggunakan SIBI. Berdasarkan evaluasi usability sebelum dilakukan
perancangan ulang terhadap 20 responden, hasil evaluasi usability menunjukkan
bahwa aplikasi SIBIKU memiliki tingkat usability di bawah rata-rata dengan skor
SUS sebesar 60,25. Observasi dan wawancara mendalam terhadap pihak
pengembang dan sejumlah pengguna juga menunjukkan adanya kekurangan yang
lebih spesifik seperti pada aplikasi SIBIKU fitur kurang optimal, informasi kurang
jelas, elemen tidak konsisten, fitur kurang efektif.
Menyadari bahwa UI/UX merupakan faktor krusial untuk mencapai
keberhasilan dalam mengimplementasikan sebuah aplikasi, maka penelitian ini
berfokus pada perbaikan dan perancangan ulang UI/UX pada aplikasi SIBIKU agar
mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna serta memiliki kualitas
penggunaan yang optimal. Untuk mencapai hasil rancangan UI/UX yang optimal,
berkualitas, dan sesuai kebutuhan pengguna, penelitian ini menggunakan
pendekatan terstruktur User Centered Design (UCD). UCD menempatkan
pengguna sebagai fokus utama dalam menciptakan produk yang mudah digunakan
dan dapat dimengerti dengan baik oleh pengguna (Sachin et al., 2012). Pendekatan
UCD dinilai mampu memberikan solusi dalam menciptakan desain produk sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan pengguna dalam mencapai tujuan pengguna
tunarungu.
Hasil perancangan ulang aplikasi SIBIKU pada penelitian ini selanjutnya
dievaluasi menggunakan metode pengujian System Usability Scale (SUS) untuk
mengetahui tingkat usability dalam hal penerimaan, kinerja, dan kualitas. Dengan
merujuk pada intruksi yang diberikan oleh Brooke (1996) kuesioner SUS diberikan
setelah responden melakukan eksplorasi terhadap sistem yang dievaluasi tanpa
adanya diskusi antara peneliti dan responden saat sesi berlangsung. Selanjutnya
responden diminta menyampaikan feedback melalui proses wawancara.
Proses perancangan ulang UI/UX pada aplikasi SIBIKU menggunakan metode
UCD telah menghasilkan high-fidelity prototype yang terdiri dari 13 task yang
ditetapkan berdasarkan hasil spesifikasi kebutuhan. Setelah melewati fase
pengujian, diperoleh skor SUS mencapai 79,375. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat usability hasil perancangan ulang UI/UX aplikasi SIBIKU dalam hal
penerimaan, kinerja, dan kualitas oleh pengguna telah mencapai hasil yang optimal
dan lebih baik dibandingkan dengan tingkat usability sebelum dilakukan
perancangan ulang. Berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa responden
secara keseluruhan memberikan umpan balik yang positif dan tidak menemukan
kesulitan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil
rancangan ulang telah memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna.