Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Penambahan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Merang (Volvariella volvacea)
Abstract
Jamur merang adalah salah satu jamur yang dapat dikonsumsi dan tumbuh
pada beberapa wilayah di Asia Tenggara. Jamur merang sendiri memiliki banyak
kandungan gizi sebagai saprofit yang akan diserap oleh tubuh. Tanaman ini bukan
tanaman yang berasal dari Indonesia, namun tanaman ini merupakan tanaman luar
yang banyak tumbuh di Indonesia. Luasan panen dan produksi jamur merang
cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan penurunan pada produksi jamur yaitu teknis budidaya, ketersediaan
unsur hara, dan lain-lain. Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap
produksi jamur merang yaitu unsur hara dan juga media tanam yang digunakan
kurang mencukupi dalam pertumbuhan jamur merang, sehingga perlu adanya
penambahan unsur hara pada media tanam dan pemberian nutrisi untuk
mempercepat proses pertumbuhan jamur merang. Umumnya media tanam yang
digunakan pada jamur merang yaitu Jerami yang berasal dari limbah pertanian.
Media lain yang dapat digunakan untuk pertumbuhan jamur merang diantara kulit
kopi dan serbuk gergaji. Penunjang lain yang dapat digunakan untuk membantu
proses pada budidaya jamur merang yaitu penambahan POC. Kombinasi antara
media tanam dan POC dapat mengoptimalkan pertumbuhan dari jamur merang.
Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian
konsentrasi POC dan komposisi media terhadap pertumbuhan dan hasil jamur
merang. Percobaan dilakukan secara factorial dengan pola dasar Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor I merupakan macam
komposisi media yang terdiri dari 3 taraf, yaitu M1 (100%Jerami), M2 (Jerami 75%
dan Kulit Kopi 25%), dan M3 (Jerami 75% dan Serbuk Gergaji 25%). Faktor II
merupakan konsentrasi POC yang terdiri dari 3 taraf, yaitu P0 (kontrol), P1 (10
ml/liter air), dan P2 (20 ml/liter air). Adapun variabel yang diamati, yaitu kecepatan panen, jumlah tubuh buah tiap panen, jumlah total tubuh buah, berat total tubuh
buah, dan diameter tubuh buah. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis ragam. Apabila terdapat perbedaan nyata diantara perlakuan maka
dilakukan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Kesimpulan penelitian menunjukkan (1) interaksi antara konsentrasi POC
dan komposisi media budidaya pada jamur merang berpengaruh nyata terhadap
jumlah total tubuh buah dan berat total tubuh buah, tetapi berpengaruh tidak nyata
pada variabel kecepatan panen, jumlah tubuh buah tiap panen, dan diameter tubuh
buah. Kombinasi perlakuan 20 ml/liter air air dan 75% jerami + 25% Kulit Kopi
(P2M2) memberikan berat total tubuh buah terbaik (2) konsentrasi POC
berpengaruh nyata terhadap seluruh variabel pengamatan kecuali Kecepatan Panen
dan diameter tubuh buah dan (3) Komposisi Media berpengaruh nyata terhadap
jumlah total tubuh buah dan berat tubuh buah tetapi berbeda tidak nyata pada
kecepatan panen, diameter buah, dan jumlah tubuh buah tiap panen.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]