Implementasi Teorema Phytagoras dalam Menyelesaikan Soal Rangkaian AC Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Problem Solving Siswa SMA
Abstract
Pendidikan di Indonesia sering melakukan pembaharuan dengan tujuan meningkatkan kualitas mutu pendidikan Nasional. Bukti dari pembaharuan tersebut salah satunya adalah pembaharuan kurikulum, peningkatan manajemen, dan pembangunan sarana prasarana yang selaras dengan tantangan pendidikan abad 21. Tantangan pendidikan abad 21 menekankan pada keterkaitan TIK, konstruktivisme, keterampilan berpikir, dan pemecahan masalah. Dengan adanya keterkaitan TIK dalam pendidikan menyebabkan peralihan media evaluasi pembelajaran Paper Based Test (PBT) menjadi Computer Based Test (CBT). CBT mampu menampilkan soal ujian secara acak disertai timer sehingga siswa terpacu untuk mengerjakan soal dengan tepat dan tangkas. Kemampuan siswa saat mengerjakan soal ujian terutama materi rangkaian AC dilihat dari hasil belajar siswa masih tergolong materi sulit, karena memerlukan rentetan dan matematis yang rumit. Berdasarkan permasalahan tersebut, siswa memerlukan solusi alternatif yang mudah dipahami dan efisien terhadap waktu yaitu penggunaan teorema Phytagoras sehingga mampu meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatan hasil belajar menggunakan teorema Phytagoras dan kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan soal rangkaian AC.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest. Pemilihan tempat penelitian dan kelas sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga penelitian ini dilaksanakan di kelas MIPA 5 SMA Negeri 1 Jember pada tahun ajaran 2022/2023 semester ganjil. Pengumpulan data hasil belajar berupa pretest dan posttest, serta data kemampuan problem solving menggunakan soal uraian. Hasil belajar dianalisis menggunakan uji N-gain dan kemampuan problem solving dianalisis menggunakan indikator IDEAL (Identify problem, Define goal, Explore possible strategies, Anticipate outcomes and act, dan Look back and learn).
Hasil penelitian hasil belajar kognitif siswa menunjukan adanya selisih antara rata-rata pretest dan posttest. Hasil pretest dan posttest siswa mendapatkan skor rata-rata sebesar 44,64 dan 84,29. Hasil analisis data hasil belajar siswa menggunakan uji N-gain didapatkan sebesar 0,71 dengan kriteria peningkatan tinggi. Hasil penelitian kemampuan problem solving siswa pada saat mengerjakan soal uraian rangkaian AC menunjukan persentase seluruh indikator problem solving IDEAL dalam kriteria tinggi, yaitu: 95%, 88%, 90%, 90%, dan 82%.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penggunaan teorema Phytagoras dalam menyelesaikan soal CBT rangkaian AC menunjukan peningkatan hasil belajar siswa dengan kriteria tinggi. Penelitian ini juga menunjukan bahwa kemampuan problem solving SMA Negeri 1 Jember pada penyelesaian soal rangkaian AC termasuk kriteria tinggi pada seluruh indikator IDEAL (Identify problem, Define goal, Explore possible strategie, Anticipate outcomes and act, dan look back and learn).
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Eksperimentasi Model Problem Based Learning Metode Tutor Sebaya Berbantuan Card Problem dan Model Jigsaw Berbantuan Card Problem ditinjau dari Hasil Belajar Matematika
INDAH, Amaliyatul (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2022-12-26)Pembelajaran matematika sering dianggap sulit bagi siswa yang mengakibatkan masih kurangnya kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. Permasalahan tersebut terjadi di SMPN 8 Jember yang berdasarkan hasil observasi, siswa ... -
PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN OPEN-ENDED PROBLEM DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TANPA OPEN-ENDED PROBLEM SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN SEGIEMPAT KELAS VII SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2009/2010
Lutfi Desiyanti (2014-01-23)Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment yang bermaksud untuk mengkaji perbandingan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif dengan open-ended problem dan pembelajaran ... -
PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF ANTARA PEMBELAJARAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN PEMBELAJARAN TANPA MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA SUBPOKOK BAHASAN MERANCANG MODEL MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI KALISAT TAHUN AJARAN 2009/2010
Dwi Indah Lestari (2014-01-23)Berpikir kreatif termasuk dalam berpikir tingkat tinggi, sehingga membutuhkan pemikiran yang kreatif untuk pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting dalam proses ...