Distribusi Temporal Kunjungan Burung Hama (Lonchura sp.) pada Agroekosistem Padi di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Abstract
Agroekosistem padi merupakan cakupan area yang menyangkut padi sebagai
tanaman utama serta komponen ekosistem lain seperti hewan dan tumbuhan yang
hidup sebagai sebuah ekosistem. Agroekosistem yang sehat dapat menunjang
keberhasilan produksi tanaman. Hasil produksi padi berpotensi menurun akibat dari
serangan hama yang sangat fatal yaitu dari hama burung. Burung hama yang
seringkali menyerang tanaman padi adalah burung bondol yaitu burung pemakan
biji-bijian (granivora) dari genus Lonchura. Potensial kerusakan yang diakibatkan
oleh serangan burung bondol ini sangat besar karena dapat menghilangkan hasil
yang cukup besar yaitu berkisar antara 20-40%. Selain perilaku konsumtif burung
bondol yang dapat merugikan petani padi, perilaku lain seperti berkunjung pada
tanaman padi dapat juga menyebabkan kerugian besar seperti transmisi penyakit ke
tanaman yang berasal patogen yang terbawa oleh burung karena mobilitasnya yang
tinggi.
Upaya petani khususnya di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember dalam melakukan pengendalian selama ini menggunakan
metode secara fisik yaitu dengan memasang orang-orangan sawah dan tali metalik
pada lahan untuk menakuti burung, bahkan ketika serangan semakin parah petani
akan berjaga di lahan sepanjang hari karena belum mengetahui mengenai waktu
serangan terparah dalam satu hari. Oleh karena itu, penelitian tentang distribusi
burung hama secara temporal di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember penting untuk dilakukan sehingga dapat mengetahui waktu
terjadi serangan terparah yang dilakukan oleh tiap spesies burung bondol.
Penelitian dilakukan di lahan padi di Kelurahan Antirogo Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember dengan menggunakan metode purposive sampling
untuk menghitung jumlah kunjungan burung hama yang ada di agroekosistem padi
selama 1 bulan (2 kali setiap minggu). Sampling dilaksanakan menggunakan
metode Point Count dengan 3 plot pada lahan padi yang dengan jari-jari 20 meter.
Point Count dilakukan selama 20 menit setiap plot untuk menghitung keberadaan
maupun jumlah tiap spesies burung bondol yang berkunjung di lokasi pengamatan.
Teknis penghitungan yaitu dengan menghitung secara komperhensif dari kiri ke
kanan individu yang melakukan kunjungan ditunjukkan dengan perilaku
Foraging/Peaching (bertengger dan makan) serta Passing Through (mobilitas)
selama berada di dalam jangkauan plot. Selanjutnya data ditabulasi dan disajikan
berupa grafik kunjungan mingguan menggunakan Microsoft Excel. Selain itu, data
yang diperoleh dianalisis dengan uji beda Paired sample t-test untuk menguji
perbedaan kunjungan pada tiap waktu pengamatan. Data preferensi waktu aktif
dianalisis dan divisualisasikan dengan Principal Component Analysis (PCA)
menggunakan Past3. Sedangkan data mengenai hubungan faktor fisik lingkungan
dengan kunjungan burung secara total pada tiga kelompok waktu divisualisasikan
dengan Canonical Correspondece Analysis (CCA).
Distribusi burung hama secara temporal pada tiap spesiesnya cukup berbeda.
Burung Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides) merupakan spesies yang
melakukan aktifitas harian pada agroekosistem padi terbanyak hampir di semua
waktu yaitu pagi siang dan sore hari, akan tetapi jumlah kunjungan terbanyak
Bondol Jawa dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Bondol Peking (Lonchura
punctulata) memiliki populasi terbanyak, burung ini hanya melakukan aktifitas
harian pada agroekosistem padi hanya pada pagi dan sore. Bondol Haji (Lonchura
maja) merupakan temuan spesies burung hama terendah dan aktifitas kunjungan
pada tiga waktu paling sedikit dibandingkan spesies lainnya
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]