Perbandingan Sebaran P Tersedia dengan Metode Kriging dan IDW (Inverse Distance Weighting) pada Lahan Kering Suboptimal di Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo
Abstract
Sebagian besar tipe lahan di Indonesia terdiri dari lahan suboptimal.
Kondisi lahan di Indonesia terlalu kering (yaitu lahan kering masam, lahan
gersang), atau terlalu basah (yaitu rawa, lahan gambut). Kebutuhan lahan yang
tersedia bagi pertanian lebih dioptimalkan dalam pengolahan, terutama lahan
kering suboptimal. Kualitas kesuburan tanah memiliki beberapa parameter seperti
unsur hara makro maupun mikro dalam tanah. ). Tanah yang dapat menunjang
produktivitas tanaman perlu mendapatkan kesesuaian pengolahan tanah. SIG
berbasis komputer berupa sistem informasi untuk mengolah dan menyimpan data
maupun informasi secara geografis dimana terdapat beberapa metode yang
digunakan seperti Kriging dan IDW dalam melakukan interpolasi data. ).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dan polasebaran P
tersedia dengan metode Kriging dan IDW.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode secara kualitatif dengan
studi literatur atau pustaka dari beberapa sumber yang relevan dengan penelitian.
Lokasi penelitian bertempat di lahan pertanian di Desa Peleyan, Kecamatan
Panarukan, Kabupaten Situbondo seluas 663 ha. Analisis data dilakukan dengan
menerapkan metode Kriging dan IDW. Proses yang dilakukan setelah melakukan
analisis menggunakan metode kriging dan IDW yaitu melakukan penetapan
RMSE. Data-data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk peta dengan
legenda-legenda yang mempermudah dalam pembacaannya dengan menggunakan
software sistem informasi geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kandungan hara P-tersedia pada sebagian besar lahan tersebut berada pada kriteria
sangat rendah. Nilai rata-rata P-tersedia pada lahan pertanian di Desa Peleyan
yaitu sebesar 1,66 ppm dengan kriteria sangat rendah. Hasil yang diperoleh dari
interpolasi metode IDW dengan power 5 memiliki nilai RMSE dengan tingkat
akurasi yang lebih baik dengan nilai 0,622. Rekomendasi pupuk yang diberikan
pada lahan pertanian di Desa Peleyan, dilakukan sebanyak 3 kali pemupukan,
dimana dilakukan pada 12 HST, 30 HST, dan 45 HST. . Sedangkan untuk jarak
tanam yang diterapkan yaitu sistem tanam jajar legowo 2:1 dengan jarak tanam 40
x 20 x 15 cm.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]