Show simple item record

dc.contributor.authorDEWANTORO, Bagas
dc.date.accessioned2023-12-18T06:59:42Z
dc.date.available2023-12-18T06:59:42Z
dc.date.issued2023-06-29
dc.identifier.nim161510501250en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119208
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_oktober_2023_31; Finalisasi oleh Taufik Tgl. 18 Desember 2023en_US
dc.description.abstractSebagian besar tipe lahan di Indonesia terdiri dari lahan suboptimal. Kondisi lahan di Indonesia terlalu kering (yaitu lahan kering masam, lahan gersang), atau terlalu basah (yaitu rawa, lahan gambut). Kebutuhan lahan yang tersedia bagi pertanian lebih dioptimalkan dalam pengolahan, terutama lahan kering suboptimal. Kualitas kesuburan tanah memiliki beberapa parameter seperti unsur hara makro maupun mikro dalam tanah. ). Tanah yang dapat menunjang produktivitas tanaman perlu mendapatkan kesesuaian pengolahan tanah. SIG berbasis komputer berupa sistem informasi untuk mengolah dan menyimpan data maupun informasi secara geografis dimana terdapat beberapa metode yang digunakan seperti Kriging dan IDW dalam melakukan interpolasi data. ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dan polasebaran P tersedia dengan metode Kriging dan IDW. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode secara kualitatif dengan studi literatur atau pustaka dari beberapa sumber yang relevan dengan penelitian. Lokasi penelitian bertempat di lahan pertanian di Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo seluas 663 ha. Analisis data dilakukan dengan menerapkan metode Kriging dan IDW. Proses yang dilakukan setelah melakukan analisis menggunakan metode kriging dan IDW yaitu melakukan penetapan RMSE. Data-data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk peta dengan legenda-legenda yang mempermudah dalam pembacaannya dengan menggunakan software sistem informasi geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan hara P-tersedia pada sebagian besar lahan tersebut berada pada kriteria sangat rendah. Nilai rata-rata P-tersedia pada lahan pertanian di Desa Peleyan yaitu sebesar 1,66 ppm dengan kriteria sangat rendah. Hasil yang diperoleh dari interpolasi metode IDW dengan power 5 memiliki nilai RMSE dengan tingkat akurasi yang lebih baik dengan nilai 0,622. Rekomendasi pupuk yang diberikan pada lahan pertanian di Desa Peleyan, dilakukan sebanyak 3 kali pemupukan, dimana dilakukan pada 12 HST, 30 HST, dan 45 HST. . Sedangkan untuk jarak tanam yang diterapkan yaitu sistem tanam jajar legowo 2:1 dengan jarak tanam 40 x 20 x 15 cm.en_US
dc.description.sponsorshipDrs Yagus Wijayanto, MA., Ph.D.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectMETODE KRIGINGen_US
dc.subjectMETODE INVERSE DISTANCE WEIGHTINGen_US
dc.subjectLAHAN KERING SUBOPTIMALen_US
dc.subjectSISTEM INFORMASI GEOGRAFISen_US
dc.titlePerbandingan Sebaran P Tersedia dengan Metode Kriging dan IDW (Inverse Distance Weighting) pada Lahan Kering Suboptimal di Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Yagus Wijayanto, MA., Ph.D.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_oktober_2023_31en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record