Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kale (Braasica Oleracea Var.Achepala) Terhadap Frekuensi dan Dosis Pupuk NPK dalam Bentuk Enkapsulasi
Abstract
Enkapsulasi merupakan kombinasi komponen spesifikasi dengan elemen
tambahan untuk membuat kapsul sebagai bahan pelindungnya. Pupuk NPK
merupakan salah satu pupuk anorganik yang digunakan sangat efisien dalam
meningkatkan ketersediaan unsru hara makro N,P, dan K menggantikan pupuk
tunggal yang terkadang susah untuk diperoleh dan sangat mahal. Tanaman kale
sendiri merupakan tanaman yang kaya akan nutrisi, selain itu tanaman kale banyak
mengandung antioksidan tinggi dan senyawa baik lainnya dan juga tergolong ke
tanaman superfood, namun pengembangan di Indonesia masih rendah akibat
degradasi lahan dan pupuk yang sudah tercemar oleh bahan lain. Penggunaan
enkapsulasi pada pupuk sangat baik karena banyak memberikan manfaat seperti
meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, memudahkan pertumbuhan akar,
menyimpan air lebih lama, pemakaiannya yang hemat dan bias digunakan dalam
lahan pertanian, perkebunan, dan reklamasi lahan kritis. Pemberian enkapsulasi
NPK mampu meningkatkan efektivitas pada tanaman, meningkatkan substansi
humus tanah, hormon pertumbuan, enzim dan senyawa-senyawa organik yang
berada di dalam tanah Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan dua faktor yaitu frekuensi pemupukan yang terdiri dari 3 taraf, diantaranya
1 kali, 2 kali, dan 3 kali. Faktor kedua yaitu dosis enkapsulasi dengan 4 taraf
diantaranya control, 10 gram, 15 gram, dan 20 gram. Hasil penelitian menunjukkan
hasil terbaik pada N1P1 untuk tinggi tanaman, N1P2 untuk bobot segar tanaman
dengan perlaluan dosis 10 gram dan frekuensi pemupukan 1 kali serta dosis 10 gram
dan frekuensi pemupukan 2 kali. Pemberian dosis enkapsulasi NPK 10 gram (N1)
terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada tanaman kale sehingga
dapat direkomendasikan sebagai alternatif budidaya tanaman kale.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]