Pemetaan Status pH, Kadar Air, dan C-Organik pada Tanah Sawah dengan Memanfaatkan Teknik Kriging di Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kebupaten Jember
Abstract
Penurunan produksi padi di Kabupaten Jember dari tahun 2019 hingga
2020 yang dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti kesuburan
tanah, sejarah tanah, perlakuan pemupukan, dan keberadaan nutrisi yang
diperlukan. Penggunaan pupuk organik dan kimia dapat meningkatkan
produktivitas tanah, dan tingkat pH tanah dapat mempengaruhi ketersediaan
nutrisi bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pH, kandungan
air, dan status C-organik tanah di Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kabupaten
Jember, menggunakan teknologi sistem informasi geografis. Hasil penelitian
dapat mengoptimalkan pengelolaan lahan dan meningkatkan produksi. Penelitian
ini membahas berbagai faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah, termasuk pH,
kandungan bahan organik, kandungan air, dan distribusi spasial. Selain itu,
dijelaskan pula penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pertanian
untuk memetakan dan memprediksi hasil panen. Salah satu metode interpolasi
adalah Kriging yang dapat memperkirakan nilai data yang hilang.
Penelitian ini menganalisis sampel tanah di daerah pertanian di Desa
Pancakarya, Jember, menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.5. Data diproses
dengan membandingkan koordinat titik sampel dengan sifat kimia tanah (pH dan
C organik). Data kemudian diinterpolasi menggunakan metode Ordinary Kriging
dan disajikan dalam format peta dengan berbagai informasi. Root Mean Squares
Error (RMSE) digunakan untuk menentukan akurasi data. Hasil penelitian pH
tanah di Desa Pancakarya berkisar 5,15 - 6,87; hasil penelitian Kadar Air tanah
menunjukkan angka sebesar 7,80% - 10,88% dan hasil penelitian C-Organik tanah
berkisar 0,79% - 2,06%. Hasil penelitian status pH terbagi menjadi 2 kelas yaitu
masam, (1,8 ha), dan agak masam (299,6 ha). Hasil penelitian Kadar air terbgai
menjadi 2 kriteria yaitu tinggi (4,9 ha) dan sedang (305,9 ha). Sedangkan hasil
penelitian C-Organik menunjukkan 3 kriteria yaitu sangat rendah (6,3 ha), rendah
(301 ha), dan sedang (2,3 ha).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]