• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Upaya Kasasi Terhadap Perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Pemidanaan di Bawah Ancaman Minimum Khusus (Putusan Nomor 384K/Pid.Sus/2019)

    Thumbnail
    View/Open
    SARAH YUNITA TUMANGGOR.pdf (1000.Kb)
    Date
    2022-12-19
    Author
    TUMANGGOR, Sarah Yunita
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Upaya hukum kasasi merupakan hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan pada tingkat akhir, dengan cara mengajukan permohonan kepada Mahkamah Agung guna membatalkan putusan pengadilan tersebut, dengan alasan (secara alternative/kumulatif) bahwa dalam putusan yang dimintakan kasasi tersebut, peraturan hukum tidak diterapan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya, cara mengadili tidak dilaksankan menurut ketentuan undang-undang, pengadilan telah melampaui batas wewenangnya, alasan lingkup kewenangan kasasi tersebut diatur dalam Pasal 253 ayat (1) KUHAP. Berdasarkan uraian ringkasan tersebut, dalam Putusan Nomor 384K/Pid.Sus/2019 yakni dalam perkara tindak pidana korupsi, Hakim Mahkamah Agung menjatuhkan putusan dibawah ancaman minimum khusus yang diatur dalam Pasal 12 huruf e Undang- Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi memuat ketentuan pidana yang berbeda dengan undang-undang lainnya, yaitu menentukan ancaman pidana minimum khusus, maksimum khusus, pidana denda yang lebih tinggi dan ancaman pidana mati yang merupakan pemberatan pidana. Ironisnya dalam praktik penegakan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jaksa Penuntut Umum maupun Hakim masih belum konsisten menerapkan ancaman minimum khusus baik dalam surat tuntutan pidana maupun putusan pemidanaannya. Oleh karena itu, permasalahan yang akan menjadi bahasan dalam skripsi ini, pertama adalah apakah putusan kasasi dalam perkara tindak pidana korupsi yang pemidanaanya tidak menerapkan ancaman minimum khusus sudah sesuai dengan lingkup kewenangan pemeriksaan kasasi berdasarkan Pasal 253 ayat (1) Jo Pasal 255 ayat (1) KUHAP. Dan yang kedua, apa upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap putusan kasasi yang tidak menerapkan ancaman minimum khusus sebagai upaya mewujudkan tujuan pemidanaan.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118369
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6332]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository