Rantai Pasok Rumput Laut Gracilaria sp Budidaya Polikultur di Dusun Tanjungsari Desa Kupang Kabupaten Sidoarjo
Abstract
Rumput laut merupakan salah satu komoditas yang tergolong unggul pada
sub sektor perikanan yang setiap tahunnya mengalami peningkatan permintaan
baik permintaan dalam negeri maupun luar negeri. Adanya peningkatan
permintaan menyebabkan petani terdorong untuk terus meningkatkan
produksinya. Kabupaten Sidoarjo merupakan sentra produksi rumput laut berjenis
Gracilaria sp, tepatnya yaitu di Dusun Tanjungsari Desa Kupang. Dusun
Tanjungsari memiliki rumput laut Gracilaria sp yang melimpah. Proses
pemasaran rumput laut Gracilaria sp di Dusun Tanjungsari masih melibatkan
banyak pihak sehingga akan mengakibatkan harga jual menjadi fluktuatif. Namun
pada kenyataannya meskipun banyak pihak yang terlibat tidak menjadikan harga
jual bersifat fluktuatif. Oleh karena itu, perlu diteliti mengenai rantai pasok dan
nilai tambah rumput laut Gracilaria sp budidaya polikultur di Dusun Tanjungsari
Desa Kupang Kabupaten Sidoarjo.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rantai
pasok dan nilai tambah rumput laut Gracilaria sp budidaya polikultur di Dusun
Tanjungsari Desa Kupang Kabupaten Sidoarjo. Penentuan lokasi penelitian
menggunakan metode purposive sampling dan data yang digunakan yaitu data
primer yang diperoleh dari wawancara dengan bantuan kuisioner. Analisis data
yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan hayami. Metode pengambilan sampel
yang digunakan yaitu purposive sampling untuk petani dan snowball sampling
untuk lembaga pemasaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai pasok rumput laut Gracilaria
sp di Dusun Tanjungsari Desa Kupang Kabupaten Sidoarjo melibatkan beberapa
pihak seperti petani, pengepul, pedagang besar, eksportir dan PT Emerald
Seaweed Indonesia yang didalamnya memuat aliran produk, aliran finansial dan aliran informasi. Aliran produk dimulai dari petani mengirimkan rumput laut
Gracilaria sp kering kepada pengepul. Pengepul akan mengolah secara lanjut dan
menjual hasil produksi kepada pedagang besar dan pedagang besar akan menjual
kepada eksportir dan PT Emerald Seaweed Indonesia.
Aliran finansial dimulai dari eksportir akan membayar pembelian rumput
laut Gracilaria sp kering sebesar Rp 9.000/kg dan PT Emerald Seaweed
Indonesia sebesar Rp 10.000/kg kepada pedagang besar. Pedagang besar akan
membayar sebesar Rp 8.300/kg kepada pengepul dan pengepul akan melakukan
pembayaran pembelian kepada petani sebesar Rp 6.500/kg. Aliran Informasi
terdiri dari dua jenis, yaitu aliran informasi horizontal yang terjadi diantara petani
mengenai harga jual, pemilihan saprodi, ataupun mengenai proses budidaya.
Sedangkan aliran informasi vertikal dilakukan secara dua arah yaitu antara
ekspotir, PT Emerald Seaweed Indonesia, pedagang besar, pengepul dan petani
mengenai volume permintaan, tingkat kadar air, tingkat kebersihan, harga jual,
metode pembayaran, dan waktu pembayaran.
Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa nilai tambah rumput laut
Gracilaria sp budidaya polikultur di Dusun Tanjungsari Desa Kupang Kabupaten
Sidoarjo di tingkat petani didapatkan sebesar 89.829/kg dengan rasio nilai tambah
yang tinggi yaitu 97,86%. Sedangkan di tingkat pengepul sebesar Rp 1.154/kg
dengan rasio nilai tambah yang rendah sebesar 14,5%.
Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu : 1) Rantai pasok rumput laut
Gracilaria sp di Dusun Tanjungsari Desa Kupang melibatkan beberapa pihak
yaitu petani, pengepul, pedagang besar, PT Emerald Seaweed Indonesia dan juga
eksportir yang disertai dengan adanya aliran produk, aliran finansial dan aliran
informasi. 2) Nilai tambah rumput laut Gracilaria sp budidaya polikultur di
Dusun Tanjungsari Desa Kupang Kabupaten Sidoarjo didapatkan sebesar Rp
89.829/kg di tingkat petani dengan rasio nilai tambah yang tinggi sebesar 97,86%.
Keuntungan yang didapat petani sebesar Rp 74.117/kg dengan tingkat keuntungan
sebesar 80,74%. Sedangkan nilai tambah di tingkat pengepul sebesar Rp 1.154/kg
dengan tingkat rasio rendah sebesar 14,5%. Keuntungan yang didapat pengepul
sebesar Rp 954/kg dengan tingkat keuntungan sebesar 12,02%.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]