• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Putusan Pemidanaan Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan Terhadap Anak Korban (Studi Putusan Nomor 3/Pid.Sus-Anak/2020/PN Ran.)

    Thumbnail
    View/Open
    Septi Diah Ayu Palupi_190710101084.pdf (1.173Mb)
    Date
    2023-07-12
    Author
    PALUPI, Septi Diah Ayu
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Perkembangan sosial, budaya, dan teknologi yang semakin kompleks membuat tingkat kriminalitas semakin tinggi dan dapat dilakukan oleh siapa pun, termasuk anak. Satu diantara perbuatan kriminal yang sering diperbuat oleh anak saat ini ialah kejahatan kesusilaan seperti tindak pidana persetubuhan. Dalam Putusan No. 3/Pid.Sus-Anak/2020/PN Ran Hakim menyatakan bahwa Anak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 81 Ayat (2) UU Perlindungan Anak jo UU SPPA. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Hasil pembahasan dan kesimpulan pertama ialah bahwa tuntutan jaksa penuntut umum dalam putusan Nomor 3/Pid.Sus-Anak/2020/Pn Ran sudahlah tepat menurut hukum acara pidana, namun apabila ditinjau berdasarkan perlindungan saksi dan korban tuntutan jaksa penuntut umum belum cukup memberikan perlindungan kepada korban. Dalam putusan Nomor 3/Pid.Sus-Anak/2020/Pn Ran, hakim menjatuhkan pidana berupa pidana penjara dan pelatihan kerja yang didasarkan pada beberapa pertimbangan baik secara yuridis maupun non yuridis. Kesimpulan, hakim dalam menjatuhkan pidana kepada Anak Terdakwa sudahlah tepat, mengingat penjatuhan pidana kepada Anak Terdakwa ditujukan agar pemidanaannya dapat memperbaiki sikap dan tingkah laku Anak Terdakwa dimasa yang akan datang melalui adanya pelatihan, pengawasan, dan pembinaan. Kedepannya, sebaiknya jaksa penuntut umum diberikan kewenangan untuk memasukkan pemberian ganti rugi dan/atau restitusi dalam tuntutannya tanpa adanya permohonan terlebih dahulu oleh pihak korban. Dalam kasus tindak pidana yang dilakukan oleh anak, aparat penegak hukum harus memperhatikan dan mempertimbangkan dengan cermat mengenai kondisi anak pelaku tindak pidana yang tentunya berbeda dengan orang dewasa. Kata Kunci : Persetubuhan, Anak, Penuntut Umum, Hakim
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118015
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6332]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository