Evaluasi User Interface dan User Experience pada Aplikasi Desktop e-SPT Menggunakan Metode Heuristic Evaluation
Abstract
Aplikasi Desktop e-SPT dirilis oleh Direktorat Jenderal Pajak dengan tujuan
utama untuk memproses data SPT wajib pajak yang disampaikan secara elektronik.
Pengguna aplikasi e-SPT adalah seluruh pengguna yang mempunyai wajib pajak
terkhususnya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan total sebanyak 9266
pengguna. Dalam penggunaan sistem ini terdapat beberapa proses yaitu menyusun
laporan, lalu membuat file .csv, dan mengunggahnya melalui e-filling.
Penelitian ini menggunakan metode Heuristic Evaluation. Variabel –
variabel yang digunakan pada Heuristic Evaluation adalah Visibility of System
Status, Match and Between System and The Real World, User Control and
Freedom, Consistency and Standards, Error Prevention, Recognition Rather Than
Recall, Flexibility and Efficiency of Use, Aesthetic and Minimalist Design, Help
Users Recognize, Diagnose and Recovers From Errors serta Help and
Documentation. Hasil dari penelitian ini yaitu memberikan rekomendasi perbaikan
tiap item pada variabel Heuristic Evaluation.
Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah kemudian
dilanjutkan dengan studi literatur sebagai referensi peneliti. Kemudian dilanjutkan
dengan penentuan sampel, penyusunan instrumen yang kemudian dijadikan item –
item kuesioner serta dilakukan uji instrumen yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
Dilanjutkan dengan pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada 383
responden pengguna Aplikasi Desktop e-SPT. Hasil kuesioner yang telah didapat
kemudian dilakukan analisa dan dihitung untuk mendapatkan severity ratings setiap
item. Hasil severity ratings tersebut digunakan sebagai bahan rekomendasi
perbaikan pada Aplikasi Desktop e-SPT.
Hasil dari penelitian ini memiliki 30 item yang menghasilkan severity
ratings. Terdapat 0 item yang menghasilkan severity ratings 4 (Usability
Catastrophe) yang memiliki arti ditemukannya kesalahan fatal. Perbaikan wajib
dilakukan sebelum digunakan kembali oleh pengguna. Selanjutnya terdapat 5 item
yang menghasilkan severity ratings 3 (Major Usability Problem) yang memiliki arti
terdapat masalah yang mengganggu kenyamanan pengguna dalam melakukan
aktivitasnya. Dibutuhkan adanya perbaikan dengan tingkat proritas tinggi. Terdapat
9 item yang menghasilkan severity ratings 2 (Minor Usability Problem) yang
memiliki arti terdapat potensi masalah mengganggu kenyamanan pengguna.
Dibutuhkan perbaikan dengan tingkat prioritas rendah. Selanjutnya, terdapat 7 item
yang menghasilkan severity ratings 1 (Cosmetic Problem) yang memiliki arti
masalah tidak terlalu berpengaruh pada kenyamanan pengguna. Perbaikan tidak
terlalu dibutuhkan jika waktu yang dimiliki terbatas. Terdapat 9 item yang
menghasilkan severity ratings 0 (Don’t Agree) memiliki arti bukan sebuah
permasalahan. Sistem nyaman digunakan.