Analisis dan Identifikasi Postur Kerja Terhadap Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) dengan Metode REBA
Abstract
Proses kerja di CV. Sumber Sari berfokus pada pembuatan cocofiber yang meliputi bagian joki dengan jumlah 4 orang pekerja, bagian pengayakan dengan jumlah 5 pekerja, bagian penjemuran dengan jumlah 17 pekerja, dan bagian pengepresan dengan jumlah 2 pekerja. Sebelum melakukan penelitian pada industri ini, dilakukan observasi awal dengan melakukan wawancara kepada pekerja mengenai keluhan yang dirasakan selama aktivitas berlangsung. Faktor penyebab adanya keluhan pada titik bagian tubuh tersebut terjadi karena aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang, penekanan atau peregangan otot yang berlebihan, maupun adanya faktor individu maupun lingkungan. Apabila dampak tersebut masih diabaikan, kemungkinan buruk yang terjadi akan menimbulkan cedera yang lebih serius dan memicu adanya keluhan musculoskeletal disorders.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi faktor yang mempengaruhi proses pembuatan cocofiber agar dapat dicapai keamanan dan kenyamanan dalam bekerja adalah dengan mengidentifikasi dan menganalisis keluhan rasa sakit beserta postur kerja pada pekerja. Metode yang dapat digunakan untuk mengetahui tingginya keluhan MSDs (Musculoskeletal Disorders) dari pekerja adalah dengan menggunakan kuesioner SNQ (Standard Nordic Questionnaire) serta menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) untuk penilaian postur tubuh pada seluruh pekerja. Melihat kondisi yang terjadi di proses pembuatan cocofiber, dilakukanlah penelitian untuk mengetahui keluhan yang dirasakan pekerja dan besar tingkatan risiko pada postur kerja dari pekerja. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi keluhan-keluhan MSDs (Musculoskeletal Disorders) yang dirasakan oleh pekerja dan tidak mengurangi performansi kerja serta mengganggu pekerjaan.
Hasil keluhan terbesar menggunakan kuesioner SNQ pada pekerja joki, pengayakan, dan penjemuran merujuk pada bagian punggung dan pinggang. Kemudian pada pekerja pengepresan memiliki keluhan terbesar pada bagian kedua paha, punggung, dan pinggang. Faktor yang mempengaruhi keluhan MSDs meliputi faktor lingkungan (mikroklimat), faktor individu (umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, Indeks Massa Tubuh, masa kerja), dan faktor pekerjaan (sikap kerja, aktivitas berulang, beban kerja, lama kerja). Hasil postur kerja dengan metode REBA pada pekerja joki, pengayakan, pengepresan (A4 dan A5) memiliki level risiko sangat tinggi. Kemudian pekerja pengepresan (A1 dan A2) memiliki level risiko tinggi, serta pada pekerja penjemuran dan pengepresan (A3) memiliki level risiko sedang. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah memperbaiki posisi kerja dengan cara berjongkok dan memastikan punggung tetap lurus. Kemudian pengendalian bahaya yang dapat dilakukan yakni berupa engineering control dan administrative control.