Persediaan Bahan Baku Kedelai pada Agroindustri Tahu UD. Sumber Makmur dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Abstract
Pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan kegiatan pertanian yang
seimbang antara ekosistem, ekonomi, lingkungan dan manusia yang akan terus
berkelanjutan untuk saat ini dan yang akan datang. Program pembangunan
pertanian sangat penting dalam meningkatkan perekonomian nasional melalui
sektor agroindustri, seperti meningkatkan Produk Domestik Bruto (BDP).
Agroindustri sangat membantu dalam bidang pertanian untuk meningkatkan hasil
pertanian agar memiliki daya saing yang lebih tinggi melalui pengolahan produk
yang dihasilkan, salah satunya agroindustri pengolahan tahu. UD. Sumber Makmur
merupakan agroindustri pengolahan kedelai menjadi produk tahu, dimana dalam
kegiatan operasional agroindustri mengalami permasalahan yang dapat
menghambat kegiatan produksinya, yaitu berkaitan dengan persediaan bahan baku
kedelai. Permasalahan yang terjadi pada agroindustri yaitu ketersediaan kedelai di
pasar, dimana agroindustri perna memesan kedelai sebanyak 7 ton tetapi kedelai
yang tersedia dari pihak supplier hanya 5 ton. Kondisi tersebut sangat
mempengaruhi terhadap kegiatan produksi dan besarnya biaya pemesanan yang
dilakukan.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk menganalisis tingkat persediaan bahan
baku yang ekonomis pada Agroindustri UD. Sumber Makmur (2) untuk
menganalisis tingkat pemesanan kembali bahan baku kedelai pada agroindustri UD.
Sumber Makmur. Penentuan tempat atau lokasi penelitian menggunakan purposive
method yaitu di agroindustri UD. Sumber Makmur, Desa Banyuajuh, Kecamatan
Kamal, Kabupaten Bangkalan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data
sekunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu perhitungan dengan metode
Economic Order Quantity (EOQ) yang terdiri dari perhitungan analisis Economic
Order Quantity (EOQ), frekuensi pemesanan, safety stock, reorder point dan total
inventory cost.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan agroindustri UD. Sumber
Makmur tidak ekonomis dalam kegiatan pengadaan bahan baku kedelai, dimana
pembelian bahan baku kedelai yang dilakukan sebanyak 7.023 kg dan frekuensi
pembelian sebanyak 54 kali dengan mengeluarkan total biaya sebesar Rp.
50.221.838 dalam satu periode. Sedangkan dengan perhitungan metode Economic
Order Quantity (EOQ) jumlah pembelian bahan baku kedelai sebesar 6.391 kg dan
frekuensi pembelian sebanyak 59 kali dengan mengeluarkan total biaya sebesar Rp.
50.073.326 dalam satu periode. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode
Economic Order Quantity (EOQ) dapat diterapkan pada agroindustri UD. Sumber
Makmur, karena total jumlah biaya yang dikeluarkan dalam penyediaan bahan baku
lebih kecil dari pada perhitungan perusahaan dengan selisih Rp. 148.602 per tahun.
Titik pemesanan kembali yang harus dilakukan oleh UD. Sumber Makmur menurut
perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) pada saat persediaan tinggal 2031
kg, karena dapat membantu agroindustri terhindar dari kehabisan atau kelebihan
bahan baku, keterlambatan pengiriman dan ketersediaan kedelai pada pihak
supplier.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]