Perbandingan Penggunaan Metode Savings Matrix dan Metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) pada Optimalisasi Transportasi Distribusi Telur Ayam White Leghorn sebagai Monograf
Abstract
Perbandingan Penggunaan Metode Savings Matrix dan Metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) pada Optimalisasi Transportasi Distribusi Telur Ayam White Leghorn sebagai Monograf; Siti Lailatul Asriyah; 170210101126; 2023; 66 halaman; Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
PT Satwa Lumajang merupakan suatu perusahaan yang berada di Pasirian, Kabupaten Lumajang tepatnya di Desa Tempeh. Perusahaan ini memproduksi telur ayam white leghorn. Proses distribusi produk tersebut memerlukan biaya transportasi yang cukup besar. Semakin besar biaya transportasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka akan semakin kecil keuntungan yang didapatkan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keuntungan yang maksimal, perusahaan harus meminimumkan biaya transportasi distribusi produk dengan metode savings matrix dan metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya minimum dengan metode metode savings matrix dan metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) yang kemudian dibandingkan dengan solusi optimal metode simplek dan riil biaya perusahaan.
Permasalahan yang ada di PT Satwa Lumajang kemudian dijadikan sebagai bentuk formulasi model matematis, kemudian menentukan variabel keputusan, menentukan fungsi tujuan, dan menentukan fungsi kendala. Variabel keputusan yang digunakan pada penelitian ini yaitu jumlah telur yang akan didistribusikan dalam satuan kg. Selanjutnya fungsi tujuan yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan pada penelitian ini yaitu meminimumkan jumlah biaya transportasi distribusi telur ayam white leghorn. Kendala-kendala yang dimiliki yaitu jumlah telur yang diangkut dari suatu sumber tidak boleh melebihi ketersediaan sumber tersebut, dan jumlah telur yang diangkut menuju tujuan tertentu tidak boleh kurang dari jumlah permintaan.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa penerapan metode savings matrix dan metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) dapat meminimumkan biaya transportasi distribusi produk. Metode saving matrix memberikan biaya transportasi distribusi produk sebesar Rp12.916.063,00 sedangkan metode LSLC memberikan biaya transportasi distribusi produk sebesar Rp15.610.745. Hasil perhitungan tersebut lebih efektif dibandingan dengan biaya sebelum perusahaan menggunakan metode saving matrix dan LSLC dalam menangani proses distribusinya. Namun, dari kedua metode tersebut dapat diketahui bahwa metode saving matrix menghasilkan solusi yang lebih optimal dibandingkan metode LSLC dengan selisih sebesar Rp2.694.682,00. Selisih antara biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam pendistribusian produk dengan hasil yang didapat oleh metode saving matrix adalah sebesar Rp3.185.298,00. Selisih hasil perhitungan saving matrix dengan metode simplek berbantuan QM for Windows V5 adalah sebesar Rp2.099.387,00.memberikan biaya transportasi distribusi produk sebesar Rp12.916.063,00
sedangkan metode LSLC memberikan biaya transportasi distribusi produk sebesar
Rp15.610.745. Hasil perhitungan tersebut lebih baik atau lebih efektif
dibandingan dengan biaya sebelum perusahaan menggunakan metode saving
matrix dan LSLC dalam menangani proses distribusinya. Namun, dari kedua
metode tersebut dapat diketahui bahwa metode saving matrix menghasilkan solusi
yang lebih optimal dibandingkan metode LSLC dengan selisih sebesar
Rp2.694.682,00. Selisih antara biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam
pendistribusian produk dengan hasil yang didapat oleh metode saving matrix
adalah sebesar Rp3.185.298,00. Sedangkan selisih hasil perhitungan saving matrix
dengan metode simplek berbantuan QM for Windows V5 adalah sebesar
Rp2.099.387,00. Metode saving matrix juga lebih efisien digunakan karena
menghasilkan iterasi yang lebih sedikit dan mudah diterapkan dalam
menyelesaikan masalah transportasi.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode dalam menyelesaikan model matematika dalam menganalisa model penyebaran virus Avian Influenza. Model ini disajikan sebagai sistem non-linear persamaan diferensial biasa sehingga model sulit untuk diselesaikan secara analitik. Kita membutuhkan metode numerik untuk memecahkan masalah tersebut yaitu Metode Multistep Linier (MML) Implisit 13 untuk menganalisis model penyebaran virus Avian Influenza pada manusia. Kami menggunakan Metode Multistep Linier Implisit Order 13 karena metode ini adalah metode yang sangat akurat kita perbandingan menggunakan Metode Runge-Kutta orde 9. Menggunakan pemrograman MATLAB, kita menguji kedua metode untuk menganalisis akurasi dan hasilnya menunjukkan bahwa Metode Multistep Linier (MML) Implisit lebih efektif daripada Metode Runge-Kutta orde 9. Kesalahan dari Metode Multistep Linier (MML) Implisit 13 lebih efisien dibandingkan dengan Metode Runge-Kutta orde 9. Oleh karena itu, Metode Multistep Linier (MM:L) Implisit Order 13 ini lebih efektif untuk menganalisis model penyebaran virus Avian Influenza.
Rodyatul Aulia; Dafik; Susi Setiawani, Setiawani (UNEJ, 2014)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode dalam menyelesaikan model matematika dalam menganalisa model penyebaran virus Avian Influenza. Model ini disajikan sebagai sistem non-linear persamaan ... -
PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR BELAJAR BELAJAR PEMECAHAN PEMECAHAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MELALUI MELALUI BELAJAR MELALUI MELALUI PENERAPAN MASALAH MASALAH MASALAH (PBM) (PBM) MASALAH (PBM) MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH PENERAPAN PENERAPAN DAN DAN MASALAH DAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN DENGAN (PBM) DENGAN PELAJARAN PELAJARAN PELAJARAN HASIL HASIL DAN HASIL PEMBELAJARAN BERBASIS METODE METODE DENGAN METODE BIOLOGI BIOLOGI PELAJARAN BIOLOGI EKSPERIMEN EKSPERIMEN METODE EKSPERIMEN (SISWA (SISWA BIOLOGI (SISWA MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH 2 MATERI MATERI MATERI 2 2 HASIL BERBASIS BERBASIS BERBASIS PADA PADA EKSPERIMEN PADA KELAS KELAS (SISWA KELAS X.6 X.6 KELAS X.6 SMA SMA X.6 SMA GENTENG-BANYUWANGI, GENTENG-BANYUWANGI, 2 GENTENG-BANYUWANGI, GENTENG-BANYUWANGI, PENCEMARAN PENCEMARAN MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TAHUN TAHUN TAHUN PELAJARAN PELAJARAN TAHUN PELAJARAN PROGRAM PROGRAM PROGRAM LINGKUNGAN 2012-2013
Lendy Destalia (2013-12-04)Pembelajaran merupakan suatu proses belajar dan mengajar antara siswa dengan guru yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari segala hal ... -
ENGARUH PENDEKATAN DENGAN DENGAN DENGAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN METODE METODE DENGAN METODE BERPIKIR BERPIKIR BERPIKIR BERMAIN BERMAIN METODE BERMAIN TINGKAT TINGKAT BERPIKIR TINGKAT OPEN OPEN PEMBELAJARAN OPEN PERAN PERAN BERMAIN PERAN TINGGI TINGGI TINGKAT TINGGI (Kelas (Kelas (Kelas (Kelas VII VII VII VII PERAN TERHADAP DAN DAN TINGGI DAN NEGERI NEGERI NEGERI ENDED ENDED OPEN ENDED TERHADAP TERHADAP (OE) (OE) ENDED (OE) TERHADAP KEMAMPUAN HASIL HASIL DAN HASIL NEGERI 11 Semester Semester Semester Semester 11 11 BELAJAR BELAJAR HASIL BELAJAR JEMBER JEMBER 11 JEMBER Genap Genap Genap Genap JEMBER Tahun Tahun Tahun Tahun SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI (OE) KEMAMPUAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN SISWA SISWA BELAJAR SISWA Ajaran Ajaran Ajaran Ajaran SMP SMP SISWA SMP 2012/2013) 2012/2013) 2012/2013) 2012/2013)
Winda Anista (2013-12-04)Rendahnya kualitas pengajaran guru di dalam kelas terhadap materi biologi yang berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia. Orientasi siswa yang cenderung mengahafal materi biologi membuat kemampuan berpikir ...