Penerapan Sistem Informasi Geografis untuk Kajian Sebaran P-tersedia, pH dan EC Tanah pada Perkebunan Karet di PTPN XII Kebun Glantangan
Abstract
Volume ekspor karet di Indonesia selalu mengalami peningkatan, rata-rata
peningkatan sebesar 2,95% pada tahun 2014 – 2017. Peningkatan ekspor karet ini
menandakan bahwa permintaan pasar terhadap produksi tanaman karet cukup
tinggi. Pada tahun 2016-2020 produksi karet kering di Indonesia masih belum
stabil. Terjadi penurunan produksi pada tahun 2017-2019 sebanyak 119.827 ton.
Penurunan jumlah produksi pada tanaman ini dapat disebabkan oleh adanya
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang kurang optimal. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dipicu adanya ketersediaan hara dalam tanah, sehingga
ketersediaannya harus tercukupi dengan baik. Salah satu unsur hara dalam tanah
yang penting untuk diperhatikan adalah P-tersedia. Unsur hara makro ini
membantu perkembangan akar tanaman, memperbaiki kualitas tanaman serta
mendukung pertumbuhan kekuatan pada batang. Indikator untuk mengetahui
adanya kesuburan tanah diketahui melalui pH dan EC. Kedua faktor ini berguna
untuk mengetahui pergerakan hara P-tersedia pada lahan perkebunan karet.
Sebaran status kesuburan tanah karet ini akan ditampilkan dalam bentuk
peta menggunakan Sistem Informasi Geografis. Sampel tanah terlebih dahulu
dianalisis di laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan
Prodi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember. Hasil analisis kemudian
diolah lebih lanjut dalam software QGis 3.16 yang nantinya akan menghasilkan
output berupa peta. Metode pemetaan menggunakan metode interpolasi ordinary
kriging dengan model semivariogram exponential, spherical dan gaussian. Data
lalu dianalisis menggunakan indeks moran, p-value, RMSE dan koefisien
determinasi (R2
).
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
viii
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar lahan karet di Afdeling
Wonojati memiliki P-tersedia yang sangat rendah dengan luas 89,14 ha, kondisi
tanah memiliki pH yang tergolong sangat kuat masam seluas 136 ha dan tingkat
salinitas termasuk sedang dengan luas lahan 137 ha. pH berpengaruh hanya 2,19%
terhadap ketersediaan hara P tanah, sedangkan EC berpengaruh 47,68% terhadap
ketersediaan hara P tanah. Hal ini menandakan bahwa keduanya memiliki
pengaruh yang rendah terhadap P-tersedia tanah dan masih banyak faktor lain
yang mempengaruhinya.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]