Pengaruh Penambahan Eco Enzyme Kulit Nanas terhadap Hasil Tiga Varietas Sawi Pakcoy (Brassica Chinensis L.) pada Hidroponik Wick System
Abstract
Pertanian di Indonesia menjadi salah satu sektor yang diandalkan untuk
memenuhi kebutuhan pangan nasional. Kebutuhan konsumsi pangan hortikultura
masyarakat Indonesia sejak tahun 2020 hingga tahun 2024 nanti diproyeksikan
akan terus meningkat. Sayuran yang dibudidayakan oleh masyarakat sangat
beragam untuk diolah menjadi berbagai macam olahan makanan. Sayuran daun
yang banyak dimanfaatkan seperti bayam, sawi, kangkung, seledri dan lain-
lain. Sistem budidaya hidroponik merupakan salah satu bentuk teknologi dalam
penerapan urban farming yang kini banyak diterapkan terutama bagi masyarakat
kota yang memiliki lahan kosong cukup minim untuk melakukan kegiatan bercocok
tanam. Upaya peningkatan produksi dan konsumsi masyarakat terhadap hasil
pertanian, pada beberapa kasus dapat menjadi suatu permasalahan karena
banyaknya jumlah limbah bahan makanan yang terbuang secara sia-sia dan tidak
didaur ulang secara keseluruhan maka akan mengakibatkan limbah yang dapat
mencemari lingkungan. Pembuatan eco enzyme dengan menggunakan limbah kulit
buah nanas menjadi salah satu bentuk upaya pengolahan limbah organik untuk
menjadi larutan dengan fungsi yang cukup beragam seperti cairan pembersih,
pestisida alami, pupuk tanaman, dan beberapa manfaat lainnya.
Tujuan penelitian untuk mengetahui dosis eco enzyme terbaik untuk
penanaman tiga varietas sawi pakcoy yang dibedakan berdasarkan pigmen
warnanya menggunakan metode hidroponik wick system. Penelitian ini
dilaksanakan di lahan Agrotechnopark Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Agustus hingga Oktober 2022 dengan menggunakan metode Rancangan
Acak Lengkap (RAL) faktorial. Penelitian terdiri dari dua faktor dengan 3
perlakuan varietas pakcoy (P) yaitu P1= Pakcoy hijau var. Nauli, P2= Pakcoy merah
var. Xandria dan P3= Pakcoy putih var. Dakota dengan 4 perlakuan dosis eco enzyme (E) yaitu E0= 0 ml/l, E1= 10 ml/l, E2= 15 ml/l dan E3= 20 ml/l. Sehingga
diperoleh 12 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Jumlah
keseluruhan percobaan terdiri dari 12 x 3 = 36 unit percobaan. Parameter yang
diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang,
panjang akar, volume akar, berat basah, berat kering, dan kadar klorofil. Data yang
telah didapat akan dianalisis menggunakan metode Analysis of Variance
(ANOVA). Apabila interaksi berbeda nyata, akan dilakukan analisis Duncan
Multiple Range Test (DMRT) pada pengaruh interaksi pada taraf 5%. Jika interaksi
tidak berbeda nyata, akan dilakukan uji DMRT pada pengaruh utama yang nyata.
Hasil penelitian pada beberapa taraf dari varietas tanaman pakcoy dan dosis
eco enzyme dapat disimpulkan bahwa pengaruh interaksi antara varietas tanaman
pakcoy dan dosis eco enzyme berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah
daun, luas daun, berat basah dan berat kering. Perlakuan faktor tunggal
berbedanyata pada parameter diameter batang dan volume akar. Penelitian
membuktikan bahwa pakcoy hijau var. Nauli menghasilkan tanaman yang lebih
baik diantara varietas tanaman pakcoy lainnya berdasarkan rata-rata parameter
tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang akar, berat basah, berat
kering, dan kadar klorofil, serta perlakuan 10 ml/l pada dosis eco enzyme
menghasilkan nilai rata-rata paling baik pada parameter tinggi tanaman, jumlah
daun, luas daun, diameter batang, panjang akar, volume akar, berat basah, berat
kering, dan kadar klorofil, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan E0.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]