Pengaruh Pemberian Limbah Bioflok dan Pupuk SP36 terhadap Serapan N dan P serta Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum)
Abstract
Teknologi bioflok merupakan adopsi dari teknik pengolahan limbah lumpur aktif secara biologi dengan melibatkan aktivitas mikroorganisme (seperti bakteri). Air limbah budidaya lele sistem bioflok kaya akan unsur hara N. . Pupuk SP36 memiliki kandungan P sebanyak 36% digunakan sebagai penyumbang unsur hara P. Pemberian limbah bioflok yang dikombinasikan dengan penambahan pupuk SP36 diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, karena adanya peningkatan serapan unsur hara khususnya N dan P pada tanaman tomat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui interaksi perlakuan limbah bioflok dan pupuk SP36 terhadap serapan N dan P serta pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama limbah bioflok yang terdiri dari 3 taraf yaitu B0 (0 ppm/ polybag), B1 (100 ppm/ polybag), B2 (200 ppm/ polybag). Faktor kedua dosis pupuk SP36 yang terdiri dari 4 taraf yaitu P0 (0 g/ polybag), P1 (2 g/ polybag), P2 (4 g/ polybag), P3 (6 g/ polybag). Hasil penelitian menunjukkan pemberian kombinasi limbah bioflok dan pupuk SP36 berpengaruh sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah buah, bobot buah, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, berat kering akar, rasio akar tajuk, serta berpengaruh nyata terhadap variabel diameter tanaman, serapan N, dan serapan P. Interaksi perlakuan terbaik yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman serta serapan N dan P hingga titik optimal yaitu 200 ppm limbah bioflok dan 2 gram pupuk SP36.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]